Lihat ke Halaman Asli

surat untuk bunda

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Assalamualaikum, Bun.

Apa kabar bunda hari ini ? Semoga bunda sehat ya, seperti aku hari ini. Sehat dan sedang kangen masakan bunda.

Bun, aku ingat setiap hari yang kulakukan pertama saat pulang sekolah adalah mencarimu. Bertanya masakan apa yang kau buat hari itu. Itu dulu ya bun ? Sudah lama rasanya, apa bunda masih ingat ? Aku paling suka sayur bayam dan telur dadar, rasanya enak...........sekali, Bun. Apalagi kalau Bunda tambah tempe goreng, wah..........nikmat.

Bun, ingatkah bunda saat aku menangis ketika kakiku sakit setelah jatuh dari sepeda ? Setelah mengobati kakiku, bunda memeluk dan menghapus air mataku.

"Tak apa, Sayang. Sebentar lagi luka ini sembuh, kau bisa mencoba sepeda itu lagi."

Dan benar, Bun. Untuk menguasai sesuatu orang harus mencoba dan sesekali merasakan sakit.

Bun, terkadang aku tak mengerti terhadap caramu menyelesaikan masalah kami-anakmu. Mendudukan, itu yang sering kami sebut.

Ingatkah, Bunda ? Saat aku berkelahi dan ada tetangga yang melaporkan padamu ? Aku masih ingat, Bun.

Kau ajak aku  ke kamar.

"Mengapa kau pukul temanmu ?"

"Dia mengejekku, Bun. Katanya, aku tak pantas jadi temannya. Aku tak punya mainan sebagus miliknya. Aku juga tak mampu jajan seperti dia."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline