Lihat ke Halaman Asli

Teori Sosiologi Pertemuan Kedua

Diperbarui: 10 April 2016   16:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum...

Saya akan menjelaskan teori sosiologi pertemuan kedua.

Membicarakan tentang sosiologi tentunya kita membicarakan tentang interaksi antara individu dan masyarakat.Istilah sosiologi berasal dari bahasa latin yaitu socius yang berarti kawan, sedangkan logos berarti ilmu pengetahuan tentang masyarakat.

Awal perkembangan teori sosiologi terjadi sebab revolusi politis di prancis pada tahun 1789 sampai abad ke 19 , dimana kekacauan dan kerusakan pada tatnan masyarakat menjadi hal yang penting bagi banyak teoritis dan penulis , sebagian dari pemikir ektrim menginginkan kembalinya pada kondisi awal yang tertib pada zaman pertengahan ,akan tetapi , perubahansosial memustahilkan untuk kembali ke masa itu. Sebagai sanksinya pada teoritis mencari landasan landasan tatanan baru, setelah dibombardir oleh revolusi-revolusi politis abad ke 18 dan ke 19, terutama pada teoritis sosiologi klasik seperti: Comte, Durkheim, dan Parsons.

Dari revolisi ke revolusi : Revolusi polotik, Revolusi industri dan munculnya kapitalisme.

Zaman pencerahan adalah suatu masa di sekitar abad ke 18 di Eropa yang diketahui memiliki semangat revisi atas kepercayan-kepercayan tradisional,memisahkan pengaruh-pengaruh keagamaan dari pemerintah. Bertolak dari pemikiran ini, masyarakat mulai menyadari pentingnya diskusi-diskusi dan pemikiran ilmiah. Tonggak evolusi sosiologi,perubahan pemikiran yang sangat radikal. Pemikir : Charles Montesquieu(1689-1755), Jean Jacques Rousseau(1712-1778).

Tokoh-tokoh awal sosisologi : Alexis De Tocqueville(1805-1899), Hobes(1588-1679),Saint Simon(1760-1825),Agust Comte (bapak sosiologi) 1789-1857.

Tiga fase (hukum tiga tahap) perkembangan masyarakat menurut Agust Comte : Tahap Teologis tingkat pemikiran manusia dimana ia memahami bahwa semua gejala di dunia ini di sebabkan oleh hal-hal supernatural.Tahap Metafisik mengandaikan adanya kekuatan-kekuatan abstrak, hal-hal yang benar-benar nyata melekat pada semua benda dan mampu menhasilkan gejala-gejala yang ada di dunia.Tahap Positif tahap ini mengandaikan manusia berpikir secara ilmiah.

NB : Jangan lupa memberikan nilai, kritik dan sarannya untuk membantu tugas saya. Dan maksih atas partisipasinya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline