Lihat ke Halaman Asli

Pengembangan Kawasan Wisata Komune Beach (Pantai Keramas) Bali

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1423318480834686447

[caption id="attachment_349856" align="aligncenter" width="504" caption="Pengembangan Kawasan Wisata Komune Beach (Pantai Keramas) Bali"][/caption]

[caption id="attachment_349858" align="aligncenter" width="504" caption="Pengembangan Kawasan Wisata Komune Beach (Pantai Keramas) Bali"]

1423318730718127509

[/caption]

[caption id="attachment_349855" align="aligncenter" width="508" caption="Pengembangan Kawasan Wisata Komune Beach (Pantai Keramas) Bali"]

14233182591337929101

[/caption]

Pulau Bali memang surganya wisata. Setiap tempat memberikan pesona tersendiri. Dan setiap tempat memberikan ciri khas yang membuat pendatang (wisatawan) mampu berlama-lama menikmati pemandangannya. Dengan kata lain, setiap jengkal tanah yang ada di Pulau Bali mampu memberikan tempat jujukan para pendatang.

Dari sekian tempat wisata di Pulau Bali, kawasan pantai memang merupakan idaman daerah tujuan wisata yang mampu mendongkrak jumlah wisatawan. Namun, pantai-pantai yang ada di Bali awalnya pun merupakan kawasan yang belum dikenal masyarakat. Yang akhirnya menjadi tempat wisatawan favorit. Tersebutlah pantai Wisata Keramas yang ada di desa Keramas, Gianyar.

Kawasan Wisata pantai terebut bermula sebuah kawasan subak atau system pengairan sawah di Bali yang belum dijamah investor dan belum dikenal wisatawan pada umumnya baik para server dala lain sebagainya. Namun, 10 - 5 tahun yang lalu banyak pendatang atau investor yang membeli tanah di kawasan tersebut. Tentunya, transaksi jual beli tanah tersebut terdaftar di pemerintahan. Jalan akses menuju kawasan wisata pun dulunya merupakan jalan setapak subak yang hanya untuk pejalan kaki atau warga subak itu sendiri.

Sekarang kawasan ini menjadi tempat idola para surfer untuk menjajal indahnya tarian gelombang. Ya, aktifitas olahraga surfing dan para wisatawan yang hanya untuk berelaksasi dengan berjemur mencari hangatnya matahari Bali menjadi idola para pendatang untuk memanfaatkan kawasan wisata pantai. Kondisi ramainya kawasan wisata ini juga merupakan andil besar Pemerintah Kabupaten Gianyar dalam melakukan pembebasan lahan di sekitar pantai untuk jalan atau akses menuju ke pantai. Hal ini dimaksukan agar para investor bisa meramaikan kondisi kawasan wisata tersebut. Apalagi keberadaan hotel Komune yang ada di kawasan pantai Keramas memberikan sebutan baru. Pantai keramas sering disebut oleh masyarakat sekitar atau surfer sebagai Pantai Komune. Jalan setapak subak yang dulu hanya dilewati pejalan kaki, sekarang bisa dilewati dengan kendaraan. Sungguh, kemajuan yang luar biasa.

Kondisi pantai Keramas atau Pantai Komune tidak jauh berbeda dengan kondisi pantai-pantai di daerah Kabupaten Jembrana. Kondisi pantai yang alami, seperti Batu Kebo, Sumber Sari, teluk Gilimanuk (Water Be) dan pantai karang sewu memiliki karakteristik seperti pantai Keramas yang mempunyai ombak untuk surfing walau kadang ombaknya tidak terlalu besar dan mempunyai pasir pantai yang berwarna hitam. Dengan demikian, pantai-pantai yang ada di Kabupaten Jembrana bisa dimanfaatkan untuk public services atau public local area. Tetapi jika pantai-pantai tersebut mendapatkan penanganan yang serius dari pihak yang berkompeten (Pemerintah Kabupaten Jembrana), stakeholders dan atau investor maka nilai ekonomis dan nilai artistic dari pantai tersebut akan berubah. Jadi, Kabupaten yang berada di bagian barat pulau Bali bisa dikenal lagi bukan karena Pelabuhan Gilimanuk, Jalak Bali, dan Makepung saja. Tapi bisa terkenal karena keberadaan wisata pantai yang mempesona. Semua itu, perlu gebrakan yang serius untuk menata daerah pantai minimal untuk publik area atau publik services.
Anggaran untuk pengembangan kawasan wisata seluruh kabupaten di Bali telah disediakan oleh Provinsi Bali dalam bentuk bantuan yang berasal dari pembagaian pajak PHRI Kabupaten Badung. Jika, benar-benar anggaran tersebut hendak digunakan untuk mengembangkan kawasan pantai, walaupun anggaran tersebut tidak maksimal besarannya.

Semoga tulisan ini memberikan pencerahan bagi pihak-pihak yang berkepentingan demi kemajuan pariwisata di Bali.

Salam Makepung
I Ketut Juli Agus Budi Artha, SAP




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline