Lihat ke Halaman Asli

Lilin Tanpa Cahayanya

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku sendiri disini....

Dalam gurita aku menjerit

Dalam dekapan ketakutan aku mengerang...

Dalam kesunyian aku menangis

Dalam kebimbangan aku bertahan...

Kau tau mengapa aku masih disini..???

Itu karena aku masih...

Bisa berharap...

Kapankah kan dapat ku lihat mentari menyambutku?

Menghangat kan tubuh dengan cahayanya.

Ketika bahasa bukan lagi rangkain kata yang penuh arti,

Ketika tawa bukan lagi sebuah ekspresi bahagia

Ketika anggukan sama dengan gelengan

Ketika hidup tak lagi teratur

Ketika cahaya tak lagi terang

Ketika setiap makhluk membelok dari jalurnya,,

Aku masih tepuruk...

Mendekap kegelapan, merengkuh kesendirian...

Bertemakan kesunyian

Aku tak tau kapan semuanya kan berakhir?

Yang aku tau, ku sendiri, kesepian dan basah...

Inilah aku lilin tanpa cahayanya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline