Lihat ke Halaman Asli

Astri NurSiam

Mahasiswi

Ungkapan Karya Gambar

Diperbarui: 7 Juni 2023   15:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siswa Kelas 2 Sekolah Dasar, Dok. Pribadi

Proses berseni rupa di sekolah dasar, terkhusus pada kegiatan menggambar, setelah siswa menghasilkan karya gambar lalu pendidik melakukan penilaian dan akhirnya sudah sampai tahap itu saja. Padahal setelah proses penilaian, pendidik dapat melakukan analisis dari hasil karya gambar tersebut. Karya gambar yang dihasikan siswa dapat mencerminkan karakternya. Dan pastinya hasil goresan dari setiap siswa akan berbeda, sesuai dengan apa yang dilihat dan dipikirkan. Hasil karya gambar ini mengungkapkan beberapa perasaan siswa yang berbeda. Namun pada kenyataannya, hasil ungkapan karya gambar siswa ini sering dilupakan. Berdasarkan hasil gambar yang dihasilkan dari setiap siswa inilah, pendidik dapat mengetahui kecenderungan ungkapan seni rupa yang berbeda di setiap karya yang dihasilkan. Ungkapan karya gambar siswa didasarkan pada pengungkapan gambar yang dibuat pada sebuah bidang. Ada beberapa bentuk ungkapan gambar siswa (Garha, 1998) yaitu:

  • Dimensi

Cara menggambar dengan membedakan beberapa objek berdasarkan ukurannya. Pembesaran dan pengecilan yang dilakukan, untuk menonjolkan salah satu objek yang dianggap penting menurut siswa. Contohnya saat siswa menggambar lingkungan keluarga, sosok ibu cenderung dibuat lebih besar daripada ayah dan anak, karena menurutnya ibu memiliki peran penting dalam kehidupannya.

https://id.theasianparent.com/arti-gambar

  • Stereotype

Stereotype dapat disebut juga pengulangan. Pengulangan yang dimaksud yaitu siswa menggambar secara berulang beberapa bagian objek yang dibuat dalam satu bidang, sehingga menghasilkan ada beberapa bentuk yang sama. Gambar dengan tipe stereotype cenderung monoton karena dibuat secara berulang. Dalam hal pengulangan ini dapat berupa figure atau objek yang diulang dalam bentuk sama meski warnanya berbeda, objek yang dibuat sama secara berulang, atau bahkan sampai pada tema yang terus berulang. Dalam ungkapan stereotype ini juga dapat berupa perulangan total dan perulangan objek. Pada perulangan total, tema yang muncul dibuat sama dan itu juga tidak bervariasi. Contohnya pada gambar sawah dan pepohonan yang berjajar, dan dibuat secara berulang. Kemungkinan siswa merasa bangga dan puas saat menggambar atau kemungkinan lain siswa tidak mampu membuat bentuk gambar lain sehingga gambar dibuat berulang. Sedangkan pada perulangan objek, yang dibuat berulang pada objeknya saja. Contohnya siswa membuat gambar objek bunga yang berulang. Kemungkinan siswa membuat banyak objek tersebut untuk memenuhi bidang gambar atau bisa saja siswa tidak punya ide untuk menggambar objek lain.

Inpuhttp://abbeart.blogspot.com/2016/02/pembagian-stereotipe.html

  • Ideoplastis

Ideoplatis ini menunjukkan kesan tembus pandang pada suatu objek yang digambar. Siswa pada gaya ini sebenarnya ingin menggambarkan apa yang diingatnya, bukan hal yang dilihatnya. Siswa cenderung ingin memperlihatkan objek yang seharusnya tidak terlihat atau tertutup. Misal gambar sebuah rumah yang seolah-olah terbuat dari kaca bening, hingga seluruh isi di dalam rumah terlihat dengan jelas. Selain itu juga, siswa cenderung menggambar benda-benda menurut apa yang dilihat dan dipikirkan.

http://primbom.blogspot.com/2013_03_09_archive.html

  • Penumpukan

Ungkapan gambar penumpukan memperoleh kesan ruang dalam suatu bidang gambar. Objek yang ditampilkan diberi kesan menumpuk. Objek yang letaknya dekat, disimpan di bagian bawah bidang. Sedangkan objek yang letaknya jauh, disimpan di bagian atas bidang.

https://www.scribd.com/document/498583501/Cheni-Maharani-Tipologi-dan-Karakteristik-Gambar-Anak# 

  • Perebahan

Perebahan digunakan untuk memberi kesan ruang dalam gambar. Bentuk gambar yang dibuat, seakan-akan siswa menempatkan diri di tengah gambar. Sumanto (dalam Dewi et al., 2018) mengemukakan bahwa perebahan ditandai dengan kesan ruang yang diperoleh dengan jalan merebahkan ke dalam/ke luar suatu benda atau objek yang digambarkan. Ungkapan jenis ini merupakan peristiwa yang lucu namun logis untuk siswa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline