Lihat ke Halaman Asli

Ngerinya Alkohol dan Kasus @redjopi

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya tertegun sejenak saat membaca cuitan yang muncul di linimasa twitter saya. Kali ini tentang terbunuhnya seorang mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik sekaligus penggiat di Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) bernama Jopi Peranginangin. Ingatan saya tertuju pada salah satu akun yang sering dicuitkan kembali oleh teman-teman saya di twitter yaitu @redjopi. Saya mikir sendiri, benarkah korban terbunuh adalah pemilik akun tersebut. Ternyata benar. Wah, ada apa lagi ini, ramai benar linimasa saya. Menyempatkan diri membaca semua cuitan juga link yang mereka tempelkan di cuitannya membuat jantung saya berdebar kencang. Siapa sebenarnya Jopi ini? Secara pribadi saya tidak kenal dengan beliau hanya saja saya sempat membaca banyak cuitan beliau yang merujuk pada kerumitan permasalahan politik di negeri ini. Dan, saya suka dengan banyak hal yang beliau cuitkan meskipun saya tidak mengikuti akunnya.

Membaca lagi semua berita yang berkaitan dengan kematian Jopi ini saya kembali tertegun untuk kedua kalinya. Ada berita yang menyebutkan bahwa setelah polisi melakukan penyelidikan cepat, disimpulkan ternyata pelakunya adalah oknum anggota Angkatan Laut. Saya juga sempat bingung di awal berita ini muncul, katanya korban ditusuk dari belakang dengan menggunakan bayonet saat beliau sedang berkumpul dengan para sahabatnya di Venue cafe di kawasan kemang, Jakarta. Siapa yang mau bersenang-senang di café sambil membawa senjata tajam (sajam)? Gak bisa dimengerti oleh pikiran saya. Kalau bukan oknum aparat mungkin orang yang suka membawa sajam saat bepergian itu orang yang hidupnya insecure (tidak merasa aman) atau memang sudah biasa membawa barang seperti itu.

Apa pemicu awal sehingga Jopi bisa tertusuk dari belakang? Dikatakan oleh www.cnnindonesia.com, Jopi ketika itu berniat untuk menengahi percekcokan yang terjadi antara saksi dan pelaku. Untuk saksi ini saya kurang paham apakah beliau sahabatnya Jopi atau bukan. Ceritanya berlanjut ketika Jopi berusaha melerai pertengkaran itu, pelaku tampaknya tidak terima dengan sikap korban dan malah mengamuk tanpa alasan. Teman-teman Jopi yang berjumlah lima orang berusaha menghalangi amukan pelaku terhadap korban. Setelah itu, untuk menghindari situasi yang lebih panas lagi, Jopi diajak oleh teman-temannya keluar dari café dan korban mengikuti saran mereka. Namun tanpa disangka, ternyata pelaku dan teman-temannya mengikuti korban dan mulai mengejar hingga sampai ke parkiran The Habibie Center. Di tempat itulah saksi melihat Jopi tampak dipukuli oleh pelaku lalu tersungkur. Saat teman-temannya berupaya menolong dan mengangkat tubuh Jopi yang tidak berdaya, mereka menemukan darah mengalir dari balik punggungnya. Jopi dibawa ke Rumah Sakit Pertamina Pusat untuk mendapatkan bantuan medis namun nyawanya tak tertolong. Tusukan sajam itu terlalu dalam dari punggung hingga menembus dada korban. Jujur, saya merinding membacanya.

Untuk memenuhi rasa penasaran saya kembali menelisik berita-berita terkait dan sekarang menemukan jawaban yang saya cari. Disebutkan, menurut polisi pelakunya adalah oknum anggota Angkatan Laut berpangkat Prajurit Kepala (Praka) dengan inisial JL. Okay, it makes sense. Seorang prajurit biasa membawa senjata tajam dan api kemanapun mereka pergi. Tapi ke café, haruskah? Satu lagi, apa alasan serangan yang tiba-tiba itu? Hmm, ternyata pelaku sedang dalam kondisi tidak terkendali karena pengaruh kadar alcohol tinggi dalam tubuhnya. Ini juga masuk akal. Ah, jadi alcohol ini pemicunya –untuk sementara belum diketahui motif penusukan tersebut.

Bicara mengenai alcohol, umumnya orang tahu bahwa substansi yang satu ini bisa membahayakan tubuh kalau dikonsumsi secara berlebihan. Yang akan terkena dampaknya langsung adalah otak. Karena alkohol yang masuk dalam tubuh akan langsung mengalir ke dalam darah dan merusak sel-sel tubuh yang sedang bekerja juga menekan sistem saraf pusat. Alkohol dan otak, dua hal berbeda yang akan sangat mengerikan bila berada dalam kondisi buruk. Alkohol yang berada dalam aliran darah akan dengan cepat mencapai otak lalu mengganggu komunikasi antar sel otak juga sel tubuh lainnya. Orang bisa saja hilang ingatan ketika mengkonsumsi alkohol. Apalagi jika dikonsumsi saat perut dalam keadaan kosong. Mereka yang tidak terbiasa bisa tak sadarkan diri dan mendapat gangguan memori. Otak adalah salah satu organ tubuh yang teramat penting. Organ yang harus dijaga dengan baik karena otak merupakan organ yang mengendalikan sistem tubuh termasuk sistem gerak otot, pernafasan dan pencernaan.

Alkohol yang masuk dalam otak akan memberi pengaruh buruk pada cerebral cortex yang berfungsi melakukan proses informasi dan pikiran. Jika proses pikiran berjalan dengan buruk maka orang akan sulit melakukan penilaian dan kehilangan ingatannya. Orang juga bisa kehilangan kendali atas dirinya sendiri. Merasa mendapat suntikan rasa percaya diri berlebih hingga kadang membuat orang yang mendengar orang mabuk bicara malah mengernyitkan dahi. Alkohol juga akan mempengaruhi sistem limbik otak yang kerjanya mengendalikan emosi dan ingatan. Emosi menjadi sulit terkontrol bahkan meluap-luap tanpa alasan dan membuat dirinya menjadi labil. Pengaruh buruk ini berlanjut pada bagian cerebellum otak yang berfungsi mengontrol gerakan otot. Orang yang mabuk bisa jadi merasa dirinya jadi karateka hebat lalu bebas melakukan gerakan-gerakan bela diri yang bisa merugikan orang di dekatnya. Gerakan otot berubah menjadi tidak terkoordinasi, tidak terkendali baik.

Tak hanya itu, alkohol juga memberi pengaruh buruk pada kinerja kelenjar hipotalamus yang fungsinya adalah mengatur pelepasan hormon tubuh melalui kelenjar hipofisis. Secara umum, konsumsi alkohol yang berlebihan membuat orang memiliki hasrat seksual tinggi namun sekaligus menurunkan kinerjanya bahkan bisa terjadi disfungsi ereksi. Wah, seram ya? Lebih seram lagi dari itu, alkohol akan mengganggu sistem pencernaan tubuh. Salah satunya adalah mengganggu kinerja ginjal. Ginjal adalah organ tubuh yang berfungsi untuk menyerap cairan lalu menyaringnya dan membuang cairan yang tidak diperlukan tubuh melalui kandung kemih.

Nah, gangguan ginjal karena alkohol akan menjadikan seseorang sering berkemih walaupun dirinya tidak banyak meminum air mineral. Biasanya kan, orang yang banyak minum air putih itu akan sering berkemih –pengalaman pribadi saya. Terakhir, alkohol membuat orang yang mengkonsumsinya mengantuk karena fungsi medulla yang berkaitan dengan kinerja suhu tubuh, detak jantung dan pernafasan menjadi terganggu. Hmm … sampai sini saja saya rasanya sudah merasa ngeri. Apalagi kembali membaca kasus terbunuhnya Jopi Perangingangin yang salah satu pemicunya adalah alkohol ini.

Mohon maaf jika ada kesalahan keterangan dalam tulisan ini. Semua sumber berita berasal dari internet dan saya tidak memiliki kapasitas untuk menilai atau menyelidiki. Tulisan ini semata hanya untuk mencurahkan rasa penasaran saya saja. Juga untuk mengingatkan pada diri sendiri dan orang terdekat saya betapa bahayanya pengaruh alkohol bagi kesehatan tubuh. Untuk korban saya ikut mengirimkan doa semoga semua amal ibadahnya selama di dunia diterima oleh Allah SWT, juga pada seluruh keluarga dan para sahabat semoga diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi proses pengusutan kasus ini, aminn yra.

 

Referensi:

http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150525192138-12-55608/tni-al-sebut-terduga-pembunuh-aktivis-jopi-praka-jl/

http://www.knowyourlimits.info/know%E2%80%A6-effects-alcohol

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline