Lihat ke Halaman Asli

Astri Kurnia Bintari

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Ketidakoptimalan Pemanfaatan Media Sosial dalam Menciptakan Daya Tarik Konsumen pada Koperasi INTAKO Tanggulangin

Diperbarui: 27 November 2023   00:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Dalam era digital yang semakin berkembang saat ini, pemanfaatan media sosial menjadi kunci utama dalam membangun dan meningkatkan daya tarik konsumen. Dengan memiliki jumlah pengguna yang besar di platform seperti TikTok, Instagram, Twitter, WhatsApp dan lainnya, media sosial menghadirkan peluang yang besar untuk berinteraksi dengan konsumen dari berbagai latar belakang. Hal ini memungkinkan suatu brand atau merk dapat menjangkau audiens yang lebih luas, sehingga dengan hadirnya media sosial yang konsisten dan kreatif dapat membantu membangun identitas merek yang kuat. Kemudian dengan konten yang tepat suatu brand atau merek bisa menarik perhatian, dan meningkatkan awareness konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.

Namun, tidak semua koperasi dapat memanfaatkan kehadiran media sosial dengan efektif. Salah satu yang penulis temukan adalah Koperasi Industri Tas dan Koper (INTAKO). Koperasi INTAKO memproduksi tas dan koper, salah satu sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kecamatan Tanggulagin, Kabupaten Sidoarjo, dengan bentuk perkoperasian yang terkenal. Industri tas dan koper di Tanggulangin ini sudah dimulai sejak tahun 1939 ketika beberapa pengrajin memulai pembuatan produk-produk terkait, dan pada tahun 1976 didirikanlah koperasi INTAKO Sebagai entitas ekonomi yang beroperasi dalam lingkup masyarakat.

Seiring dengan berjalannya waktu koperasi INTAKO terus berkembang, meskipun sudah menghadirkan nilai yang signifikan, namun masih menghadapi tantangan ketidakoptimalan dalam memaksimalkan pemanfaatan media sosial untuk menciptakan daya tarik konsumen yang kuat. Menghadapi tekanan untuk beradaptasi dengan tren digital guna menarik perhatian konsumen, hal ini juga searah dengan terbatasnya kemampuan pengurus Koperasi INTAKO dalam menjalankan pemasaran digital melalui media sosial maupun marketplace. Artikel ini akan mengeksplorasi beberapa tantangan yang dihadapi serta menyajikan peluang dan mencari solusi untuk mengatasi ketidakoptimalan dalam meningkatkan efektivitas media sosial.

Media sosial telah menjadi interaksi digital, Koperasi INTAKO menyediakan platform pada lingkup media sosial yang telah digunakan, mencakup platform-platform tertentu seperti Facebook, Instagram, TikTok, dan lainnya, untuk berkomunikasi dan membangun keterlibatan dengan konsumen. Koperasi INTAKO menyadari potensi besar tersebut namun menghadapi kendala dalam mengimplementasikannya secara penuh. Tantangan dan peluang pemanfaatan media sosial di Koperasi INTAKO relevan untuk dibahas. Upaya perbaikan harus segera diimplementasikan untuk menjawab perubahan perilaku konsumen yang cepat.

Sehingga adapun ketidakoptimalan yang dihadapi seperti, kurangnya strategi berkelanjutan. Koperasi INTAKO kurang memiliki strategi yang terencana dan berkelanjutan dalam pemanfaatan media sosial. Postingan yang tidak terjadwal dan kurangnya konsistensi tanpa rencana yang jelas, dapat mengurangi daya tarik konsumen seiring waktu. Kemudian keterbatasan kreativitas, konten yang disajikan oleh Koperasi INTAKO belum sepenuhnya mencerminkan kreativitas yang menggambarkan nilai dan keunikan yang dapat menarik perhatian konsumen. Konten yang monoton dapat mengakibatkan ketidakberdayaan untuk mempertahankan minat konsumen. Serta kurangnya keterlibatan aktif, pertanyaan dan umpan balik konsumen di media sosial, respon atau tanggapan yang terbatas terhadap komentar. Hal ini dapat mengakibatkan kehilangan peluang untuk berinteraksi secara aktif dan membangun hubungan yang lebih erat.

Direktur IKM KSKIA, E Ratna Utarianingrum, melalui saluran daringnya mengatakan bahwa INTAKO sebagai pusat pemasaran digital bagi IKM Tas dan Koper. "Transformasi digital menjadi solusi untuk keberlanjutan industri, terutama industri-industri yang terdampak pandemi," kata E Ratna Utarianingrum.

Penulis mengusulkan beberapa langkah-langkah perbaikan yang dapat diambil oleh Koperasi INTAKO seperti, dengan melakukan pengembangan strategi media sosial. Koperasi INTAKO perlu merencanakan strategi media sosial yang menyeluruh secara relevan, melibatkan jadwal konten yang teratur dan penargetan yang tepat sesuai dengan kebutuhan konsumen. Kemudian meningkatkan inovasi konten, dengan menciptakan konten yang kreatif, informatif, dan relevan dapat membantu Koperasi INTAKO untuk membedakan diri dari pesaing dan menarik perhatian konsumen potensial. Serta meningkatkan aktifitas keterlibatan, dengan merespon aktif terhadap komentar, pesan, dan umpan balik konsumen merupakan kunci dalam membangun hubungan yang erat dan memperkuat citra positif Koperasi INTAKO.

Dalam menghadapi ketidakoptimalan pemanfaatan media sosial, Koperasi INTAKO memiliki peluang untuk meningkatkan daya tarik konsumen dengan mengambil langkah-langkah proaktif yang memerlukan perencanaan dan inovasi. Dengan mengatasi tantangan yang ada, merancang strategi yang matang, meningkatkan kreativitas konten, dan Koperasi INTAKO dapat mengoptimalkan kehadiran online-nya terlibat secara aktif dengan konsumen. Koperasi INTAKO dapat mencapai potensi penuh media sosial untuk memperkuat hubungan dengan konsumen dan meningkatkan keberhasilannya dalam pasar digital yang semakin kompetitif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline