Lihat ke Halaman Asli

Haruskah Berpaling dari "Kulit Jeruk"?

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Gak ada uang kecil, Pak?"

Bapak itu menggeleng.

"Kalau gitu tukarin dulu deh, Pak."

Hah? Saya yang antri di belakang bapak tadi bengong. Mbak-mbak berbaju warna kulit jeruk itu wajahnya datar dan terkesan cuek. Pelanggan kok tidak dihormati. Malah disuruh tukar sendiri uangnya.

Saya langsung memeriksa uang saya. Waduh tidak ada uang pas nih. Gawat juga kalau saya disuruh menukar uang dulu. Beruntung biaya pengirimannya tidak jauh beda dengan uang di kantong saya. Jadi ada kembaliannya.

Ternyata di kemudian hari saya mengalaminya.

"Mbak gak ada uang kecil ya?"

Saya menggeleng pelan.

"Gak ada kembaliannya, Mbak."

Setelah bicara begitu, mbak-mbak berbaju warna kulit jeruk itu malah cuek mengerjakan yang lain. Saya kekeuh berdiri sambil terus menatapnya. Mungkin merasa jengah, akhirnya diambilnya uang saya. Lalu menyuruh seorang anak SMK yang sepertinya sedang magang disana.

"Eh tukarin dulu nih duit. Pagi-pagi kok duitnya gede. Udah dibilang gak ada kembaliannya." Mbak-mbak itu ngomel tak karuan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline