Lihat ke Halaman Asli

Des Alwi in Memoriam

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1289543537537959026

[caption id="attachment_74927" align="alignleft" width="300" caption="KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO"][/caption] Cukup terkejut ketika mendengar kabar Des Alwi yang lebih saya kenal sebagai Sejarawan dan anak angkat Bung Hatta ketimbang Raja Diplomasi ini meninggal Dunia. Saya pertama mengetahui sosok Des Alwi lewat sebuah tayangan documenter yang menjadikan Beliau sebagai Narasumber, seru sekali melihat cara Beliau bercerita, penuh semangat padahal Beliau sudah tidak muda lagi. Ibu saya sempat mengungkapkan rasa kagumnya akan kecerdasan Des Alwi. Mungkin sebagian masyarakat lebih mengenal sosok Des Alwi sebagai tokoh Banda Naira. Banyak yang bilang Beliau memiliki andil besar dan memberikan kontribusi besar bagi pembangunan fisik dan perkembangan Banda Naira sehubungan dengan kemampuan Beliau.

Tadi, saya sempat baca kisah masa kecil Beliau ketika pertama kali Beliau bertemu dengan Bung Hatta. Beliau pertama kali melihat Bung Hatta dan Sutan Sjahrir turun dari kapal dalam keadaan pucat. Kala itu, Des Alwi masih berusia 8 tahun. Bung Hatta bertanya dimana rumah dr.Tjiptomangunkusumo. Beliau biasa memanggil Bung Hatta dengan panggilan Om Kacamata. Rupanya para tokoh besar kala itu banyak yang menyukai Des Alwi kecil yang terkenal cerdas dan merupakan murid sekolah ELS (Europeesche Lagere School), maka tak heran bila Bung Hatta kemudian mengangkatnya sebagai anak. Des Alwi sendiri mengakuipertemuannya dengan para tokoh termasuk Bung Hatta menjadi arah dalam hidup Beliau kelak.

Saya baru tahu hari ini cerita tentang keluarga Beliau. Beliau ternyata cucu dari Pengusaha Mutiara di Maluku. Sayangnya, ketika Beliau lahir, kejayaan Sang Kakek telah menjadi sebuah peninggalan kecil disebabkan usahanya yang mulai merosot. Tapi toh, karisma itu tetap ada. Kendati, tak menikmati kekayaan Sang Kakek, Des Alwi kecil begitu menikmati masa kecilnya. Hidup dijalaninya dengan penuh rasa syukur, termasuk salah satunya menimbah Ilmu dari para tokoh besar Negri ini.

Salah satu kelihaian Des Alwi dalam berdiplomasi tercatat dalam sejarah ketika Beliau tergabung dalam tim penyelesaian Konfrontasi Indonesia – Malaysia. Berkat kemampuan Diplomasinya juga pendekatannya ke Mantan PM Malaysia Tun Abdul Rahman dan mantan DPM Tun Abdul Razak, Beliau berhasil menjinakkan konfrontasi itu. Beliau juga tercatat pernah menjadi Atache Press/Kebudayaan KBRI di luar negeri yaitu KBRI Bern, KBRI Austria dan KBRI Philipina.

KiniMantan Ketua Himpunan Masyarakat Banda dan Mantan Ketua Yayasan 10Nov 45, yang lahir pada 17 November 1927 itu telah meninggalkan Dunia dengan catatan prestasi yang membanggakan. Tidak akan lagi saya lihat semangat Beliau yang berapi – api ketika menceritakan apa yang Beliau ketahui di masa lampau. Selamat Jalan Des Alwi Abubakar, semoga Allah menempatkan Anda di tempat yang terbaik, amin.

Sumber : tokohindonesia.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline