Beberapa waktu kebelakang dunia internasional dihadapkan dengan konflik Israel dan Palestina yang memanas. Isu genosida yang terjadi juga menjadi topik utama.
Persoalan antara Palestina dan Israel semakin disorot karena banyaknya korban yang berjatuhan. Hal tersebut dipandang membahayakan perdamaian dunia.
Banyak liputan juga memperlihatkan kondisi masyarakat Palestina yang memprihatinkan kemudian menggerakkan banyak pihak untuk ikut andil dalam upaya penyelesaian konflik ini.
Korban akibat serangan yang dilakukan Israel semakin meningkat mencapai 13.000 orang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Serangan Israel juga merusak berbagai fasilitas umum seperti rumah sakit.
Penyerangan tersebut menyebabkan kurangnya pasokan medis dan alat kesehatan serta minimnya layanan bagi korban-korban yang berjatuhan. Selain itu penyerangan tersebut menyebabkan tidak adanya aliran listrik di sekitar masyarakat sehingga mempersulit komunikasi dan bantuan.
Menyikapi persoalan tersebut konflik Israel dan Palestina kemudian menjadi sorotan seluruh dunia. Berbagai bantuan telah didistribusikan ke Gaza.
Indonesia menjadi salah satu negara yang memberikan bantuan kepada Palestina. Hal ini didorong dengan hubungan Indonesia dengan Palestina sudah lama terjalin dengan baik dalam berbagai bidang.
Indonesia juga dengan tegas menolak adanya penjajahan dan meyakini bahwa kemerdekaan merupakan hak semua negara yang perlu diperjuangkan. Indonesia juga menjunjung tinggi segala hal mengenai kemanusiaan dan keadilan.
Sampai saat ini Indonesia telah mengirimkan 2 kloter yang berisi alat medis dan bahan makanan. Bantuan pada kloter pertama diberangkatkan pada Sabtu (4/11) dengan total 3 pesawat seberat 26,5 ton diangkut dari Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta
Kloter kedua diangkut menggunakan pesawat Airbus 330 dari Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara El Aris Mesir kemudian akan disalurkan ke Gaza. Indonesia sendiri mengirimkan bantuan dengan total 51,5 ton ke Palestina.