Buatku Indonesia itu indah, bahkan sangat indah. Seringkali aku suka gemes dengan orang-orang yang suka membanggakan diri ketika pergi liburan ke luar negeri. Bukankah mereka lahir dan tinggal di Indonesia? Mengapa harus lebih bangga pada wisata luar negeri? Bahkan ironisnya mereka malah belum banyak mengunjungi berbagai tempat wisata di Indonesia.
Menjadi seorang traveller sebenarnya adalah sebuah kegiatan yang tidak disengaja. Profesiku sebagai praktisi pendidikan memberiku kesempatan untuk jalan-jalan gratis ke berbagai daerah di Indonesia. Awalnya aku hanya menikmati keindahan alam dan juga suasana yang berbeda di setiap kota yang aku singgahi di sela-sela waktu luang kerja.
Tapi akhirnya aku merasakan kenikmatan tersendiri ketika ada banyak rasa ingin tahu untuk mengetahui lebih jauh tentang berbagai hal yang belum banyak diketahui orang. Awalnya aku juga tidak pernah mencatat perjalananku. Tapi ketika suatu hari tulisanku menjadi juara II di "Journey Of Love" yang diadakan oleh Kompasiana dan Kemenparekraf, maka keinginanku untuk membuat catatan perjalanan mulai muncul. Sejak itulah aku semakin banyak menulis cerita perjalanan. Baik itu di Kompasiana, maupun di blog pribadikhusus cerita jalan-jalanku.
Ada banyak kuliner enak dan murah meriah yang ada di Indonesia. Tentu saja kuliner ini jauh lebih enak dari kuliner di luar negeri karena lidah kita adalah lidah Indonesia. Itu sebabnya ketika ke Solo maka banyak sekali aku buat catatan tentang kuliner ini. Seperti tentang Tahok yang sudah langka, begitu juga tentang Cabuk Rambak.
Ada juga cerita tentang bagaimana kehidupan masyarakat Solo yang sangat menyenangkan. Di malam hari mereka suka wedangan sambil bersosialisasi. Biaya untuk wedangan tentu saja bisa jauh lebih murah dibanding dengan nongkrong di cafe luar negeri.