Lihat ke Halaman Asli

Arti Senyuman

Diperbarui: 25 Februari 2022   20:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Rutinitas dipagi hari, dibangunkan dengan bunyi alarm yang bising memulai pagi hari dengan beribadah, dilanjutkan dengan meminum secangkir teh panas sambil melihat munculnya matahari pagi yang indah. Oh iya aku lupa memperkenalkan diri. Haii namaku Zea sekarang umurku 28 tahun. 

Dan sekarang aku bekerja disalah satu perusahaan yang aku impikan sedari aku remaja. Perusahaan yang mau menerimaku dan membantuku menemukan potensi diri dan mengenal hal yang baru. Oh iya yang akan aku ceritakan adalah  kisah temanku yang sangat kuat yang menutupi lukanya dengan senyuman manisnya.

Nara Alina Asma cewe yang  mudah bergaul. Baik ceria dan ramah. Tapi ternyata semuanya adalah kebohongan. Dia menutupi lukanya dan rasa takutnya dengan senyum manis diwajahnya. 

Besok hari pertama masuk sekolah nih apa yang harus dibawa ya? Masuk sekolah sma sama smp beda ga sih? Harus pake make up yang kaya gimana ya bawa apa aja lagi? Tau ah mikirin besok aja. Tapi kalo besok ngedadakkan repot. Ko jadi ribet sendiri sih. Sama aja kali ya.

Kring...kirng...kring... yah alarm udah bunyi lagi sih baru aja tutup mata.

"Bun... whaah" Nara sambil menguap lebar.

"Pagi sayang tutup tuh mulut gede banget nguapnya, cie yang udah sma. Sanah ke kamar mandi ambil wudhu terus solat" Bunda sambil tersenyum dan menepuk pelan punggungku. 

"Hmm iya mana ayah? Belum pulang?"

"Udah lagi ke masjid". 

"Ayah ganteng banget pagi ini" Nara sambil tersenyum dan Cengengesan.

"Pagi anak ayah kenapa nih tumben banget. Pasti ada maunya"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline