Lihat ke Halaman Asli

Astri Ayu Lestari

Menulis adalah seni bagaimana kamu bisa didengar tanpa berbicara

Ternyata Wisuda Bukanlah Akhir, Tapi Awal dari Perjalanan yang Penuh Tantangan

Diperbarui: 3 Desember 2024   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Anyeonghaseyo yeorobun...

Di dalam tulisan ini aku hanya ingin berbagi pengalaman dan pemikiranku aja. Aku adalah seorang fresh graduate yang saat ini belum bekerja.

Kupikir masa-masa skripsi itu udah paling sulit. Kalian juga merasakannya, kan? Gimana rasanya berjuang sendirian mulai dari bingung nyari judul. Jujur aku sendiri sempat merasa frustrasi setelah beberapa judul skripsiku ditolak.

Saat teman-teman yang lain lebih dulu sempro dan aku tertinggal selama beberapa bulan dari yang lainnya. Saat itu banyak pemikiran yang bergumul di benakku. Apakah aku bisa sempro juga? Apakah aku bisa lulus tepat waktu? Bukannya aku tidak berusaha.

Setelah judul skripsiku ditolak beberapa kali. Akhirnya di acc oleh dosen pembimbingku. Alangkah senangnya aku kala itu. 

Dari sana aku lebih berusaha mengerjakan skripsiku. Setiap hari aku menulis skripsi untuk mengejar ketertinggalan. 

Kebetulan skripsiku mengharuskan aku untuk meneliti ke lapangan. Saat itu aku memilih Braga sebagai tempat penelitian. Sungguh pengalaman yang tak terlupakan.

Aku yang seorang introvert juga pemalu. Disclaimer gak semua introvert itu pemalu yaa. Diharuskan untuk melakukan wawancara ke sejumlah owner dan kariawan toko. Perasaan takut dan gugup bercampur menjadi satu. Yaa bisa kalian bayangkan sediri ... apalagi waktu itu aku sendirian. Tapi itu semua tidak menjadi masalah karena aku hanya ingin skripsiku cepat selesai.

Setelah aku bolak-balik Braga. Bolak-balik bimbingan dan berkali-kali revisi setelah tiga bulan dari sempro. Aku bisa mendaftar sidang. Yang aku rasakan saat itu senang, bingung, dan takut. Gimana kalo aku gak lulus?

Pada saat sidang aku berusaha samampuku. Sampai akhirnya aku dinyatakan lulus. Senang? Tentu saja. Seperti mahasiswa lainnya, aku pun melakukan celebrate dengan teman-teman.

Singkatnya aku sudah wisuda. Sebelum hari H wisuda pun banyak hal-hal yang aku pikirkan. Setelah wisuda aku harus kerja dimana?  Sehingga pas hari wisuda tiba aku merasa gak excited. Padahal itu adalah perayaan yang bisa dibilang sekali seumur hidup, karena kalo mengambil pendidikan selanjutnya pun pasti gak akan sama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline