Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa Untag Surabaya Berinovasi melalui Urban Farming untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan di Desa Balonggabus

Diperbarui: 7 Juni 2024   14:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Untag Surabaya Berinovasi melalui Urban Farming untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan di Desa Balonggabus

Sidoarjo, 6 Juni 2024 -- Sebuah inovasi yang menjanjikan telah dilakukan oleh mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (Untag) dalam Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Balonggabus, Kabupaten Sidoarjo. Menghadapi tantangan ketahanan pangan yang rentan di desa tersebut karena sempitnya lahan pertanian akibat padatnya pemukiman penduduk, mahasiswa Untag memberikan solusi berupa penerapan urban farming menggunakan pot vertikal.

Urban farming menggunakan pot vertikal dipilih sebagai solusi yang tepat setelah mahasiswa melakukan survey dan identifikasi masalah di Desa Balonggabus. Dengan menggunakan Analisis SWOT sebagai metode analisis data, mahasiswa dapat mengidentifikasi berbagai kelebihan, kekurangan, potensi, dan kelemahan dari program kerja ini.

Dalam upaya meningkatkan kesuksesan program, perangkat Desa Balonggabus turut memberikan izin dan berperan aktif dalam mendukung inisiatif urban farming ini. Mahasiswa KKN Untag Surabaya juga menggandeng warga desa RT 3 sebagai mitra pelaksana program kerja. Kerjasama yang terjalin antara mahasiswa dan warga Desa RT 3 Desa Balonggabus terbukti sangat kooperatif, terutama dalam hal memberikan informasi dan pengetahuan tentang pot vertikal.

Meskipun diakui bahwa urban farming tidak dapat sepenuhnya menyuplai pangan dalam waktu instan, namun inisiatif ini dianggap sebagai alternatif utama yang dapat dikembangkan secara bertahap dan menyeluruh di wilayah Desa Balonggabus.

Dengan adanya upaya ini, diharapkan akan terjadi peningkatan signifikan dalam ketahanan pangan di Desa Balonggabus. Selain itu, keberhasilan program ini juga dapat menjadi contoh inspiratif bagi desa-desa lain di seluruh Indonesia yang menghadapi tantangan serupa.

Urban farming bukan hanya menjadi solusi praktis, tetapi juga mencerminkan semangat kolaborasi antara pendidikan tinggi, pemerintah, dan masyarakat dalam mencari solusi atas tantangan yang dihadapi. Inisiatif seperti ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal, tetapi juga menggambarkan pentingnya inovasi dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.

Dengan demikian, langkah-langkah konkret yang diambil oleh mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya di Desa Balonggabus memperlihatkan bahwa masa depan yang lebih berkelanjutan dapat dicapai melalui kolaborasi dan inovasi yang terfokus pada kepentingan masyarakat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline