Pada hari Selasa 25 Juli 2023, Universitas Katolik Parahyangan melaksanakan Kuliah Umum Pendidikan Pancasila yang berjudul "Peluang dan tantangan Pemilu 2024 di Era Digital". Kuliah umum yang dilaksanakan mengundang Ketua Komisi Penyiaran Indonesia-Jawa barat yaitu Dr. Adiyana Slamet sebagai Narasumber.
Dijelaskan bahwa digitalisasi merupakan hal yang akan terus berkembang di zaman sekarang ini. Hasil dari digitalisasi salah satunya adalah Media Sosial. Untuk itu, dalam kuliah umum ini dijelaskan bahwa kita sebagai manusia harus pandai memilah berita yang dilihat di media sosial.
Menurut Dr. Adiyana Slamet, kiat-kiat dalam bermedsos adalah sebagai berikut:
1. Kritis: Bersikap kritis dan menjaga lingkungan jagat maya kita, yang mana masyarakat jangan mudah percaya dan jangan "murahan" menanggapi setiap berita dalam media sosial. Masyarakat harus menggunakan insting saat bermedia sosial.
2. Lapor: Melaporkan berita-berita yang bersifat hoaks, seperti yang tercantum pada sejumlah platform media sosial yang memiliki fitur pelaporan.
3. Klarifikasi: Masyarakat dihimbau untuk mengklarifikasi seriap berita, dan mengambil informasi dari media yang dipercaya dengan tidak setengah-setengah dalam membaca sebuah berita di media apapun.
4. Anti Hoaks: Bergabung dengan komunitas anti hoax.
5. Peran Keluarga: Dimulai dari keluarga dan lingkungan untuk menyebarkan pesan yang bersifat anti hoax.
Dalam kuliah umum ini juga disampaikan mengenai Geopolitik Indonesia. Dijelaskan bahwa Indonesia memiliki Potensi yang luar biasa dari wilayahnya, kekayaan alam, suku, bahasa, sampai sumber daya manusia sebagai unsur terpenting yang ada di Indonesia
Dr. Adiyana Slamet menjelaskan bahwa menurut pandangan Soekarno, Geopolitik Indonesia merupakan satu kesatuan geografis yang melekat dengan jiwa bangsa. Sehingga relevan jika melihat resources yang dimiliki oleh bangsa Indonesia menjadi negara yang besar dan bersaing dengan negara maju lainnya. Jika manusia Indonesia tidak lagi peka dan memahami potensi geopolitiknya maka ia akan tetap jatuh menjadi bangsa kuli diantara bangsa-bangsa "een natie van koelies, en een koelie onder de naties".