Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Literasi Digital terhadap Pola Konsumsi Berita di Platform Instagram pada Generasi Z

Diperbarui: 28 Oktober 2024   23:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

PENGARUH LITERASI DIGITAL TERHADAP POLA KONSUMSI BERITA DI PLATFORM INSTAGRAM PADA GENERASI Z 

 

Oleh : Astrela Zara Asyifa 

NIM 2401070099

Program Studi Fakultas Pendidikan dan Psikologi

astrelaasyifa@students.unnes.ac.id

PENDAHULUAN 

Literasi digital adalah ide yang menghubungkan teknologi dengan pengguna guna memfasilitasi penggunaan efektif teknologi digital (Nugroho, 2020). Pengguna teknologi digital perlu memiliki keterampilan literasi digital agar dapat mengevaluasi informasi yang diperoleh ketika menggunakan teknologi digital dan menggunakannya secara efisien. Internet, sebagai salah satu produk teknologi digital, telah mengubah pola konsumsi informasi masyarakat (Aprinta, 2013). Internet memungkinkan individu untuk dengan mudah dan cepat menyebarkan informasi, yang menghasilkan peningkatan jumlah informasi di mana informasi yang benar maupun yang salah dapat tersebar dengan cepat ke masyarakat. Fenomena ini telah menghasilkan istilah-istilah seperti berita palsu, hoaks, dan disinformasi. Oleh karena itu, literasi digital menjadi sangat penting  agar masyarakat dapat membaca, mengevaluasi, dan memahami informasi saat melakukan pencarian.

Perkembangan jumlah penduduk di seluruh dunia telah melahirkan beberapa generasi yang berbeda, mulai dari Baby Boomers (1946-1960) hingga generasi terbaru, yang disebut sebagai generasi Z atau gen Z (1995-2010). Generasi Z, yang merupakan generasi muda saat ini, dikenal karena mereka telah terbiasa dengan teknologi sejak lahir. Mereka cenderung memiliki kecepatan berpikir dan responsif yang tinggi. Kehidupan mereka sangat tergantung pada teknologi informasi dan komunikasi, dan mereka cenderung bergantung pada smartphone dan internet.

Kemudahan akses internet melalui ponsel pintar telah menciptakan generasi yang sangat tergantung pada internet, sesuai dengan era globalisasi. Internet telah menjadi sumber utama informasi bagi generasi ini, yang semakin memainkan peran penting dalam membentuk perilaku, bahkan melebihi peran perbedaan sosio-ekonomi. Kaum muda kini memiliki pengaruh signifikan terhadap berbagai kalangan usia dan pendapatan, serta memengaruhi pola konsumsi dan interaksi mereka.

Media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram telah menjadi tempat berinteraksi bagi berbagai generasi. Jika Generasi X cenderung lebih aktif di Facebook, maka Generasi Z lebih dominan di Instagram.

Instagram merupakan salah satu platform yang amat diminati dan digunakan oleh mayoritas generasi Z. Generasi Z umumnya mengakses Instagram untuk membangun identitas digital, mempromosikan diri, dan sebagai wadah untuk berekspresi secara autentik. Mereka juga menikmati konten yang menghibur, berpartisipasi dalam interaksi sosial, dan dapat mengembangkan identitas digital mereka melalui platform ini. Pada Februari 2022, sekitar 84,8% dari total populasi internet di Indonesia aktif menggunakan Instagram, dengan jumlah pengguna mencapai sekitar 99,15 juta pengguna (We are Social, 2022). Keberhasilan Instagram terutama didorong oleh fitur uniknya yang memungkinkan pengguna untuk berbagi informasi dalam bentuk gambar dan video yang disebut sebagai feeds.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline