Lihat ke Halaman Asli

Mencari Nafkah Bersama Mayat

Diperbarui: 24 September 2015   00:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah memberikan secercah uang Anda untuk pengemis? Semakin iba jika pengemis itu membawa bayi atau balita? Berharap uang Anda akan membantu ekonomi mereka? Coba pikir lagi.

Jika Anda pernah menghabiskan waktu dengan seorang bayi, Anda pasti menyadari bahwa bayi sangat mudah terbangun dari tidurnya. Entah itu karena lapar, buang air, atau kaget. Coba bayangkan jika bayi itu berada di sebuah tempat yang bising dan tidak nyaman. Apakah bayi itu tidak akan terganggu?

Sekarang coba bandingkan dengan bayi-bayi yang dibawa pengemis. Di terminal maupun di lampu merah, suasananya hiruk pikuk dan tidak sesuai untuk bayi yang sedang tidur. Mereka juga dibawa berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Terkadang bahkan bayi itu dibawa berlari mengejar bus kota. Tapi bayi itu tetap saja terlelap di alam tidurnya.

Pernah Anda berhenti sebentar dan berpikir kenapa?

Bayi-bayi yang dibawa pengemis itu sudah dijejali dengan obat bius, minuman beralkohol, hingga heroin. Tidak jarang dosisnya pun sangat tinggi dan membahayakan bagi bayi. Tujuannya agar pengemis-pengemis itu tidak diganggu oleh rengekan bayi yang dibawanya.

Sudah terbayang bagaimana dampaknya di tubuh rentan bayi-bayi malang tersebut?

Bayi-bayi itu tidak mampu mengatasi bahaya yang dihasilkan dari pemberian minuman dan obat-obatan terlarang. Banyak dari bayi-bayi itu yang meninggal selama mereka dibawa mengemis. Yang mengerikan, pengemis tersebut membawa anak dan bayi yang meninggal hingga malam hari. Karena ketidaktahuan, banyak orang yang memberikan uang kepada pengemis itu. Tindakan yang awalnya didasari rasa kasihan justru malah membantu pengemis-pengemis itu mengeksploitasi bayi dan anak-anak.

Ingin tahu yang lebih mengerikan?

Para pengemis itu membawa bayi atau anak yang berbeda setiap harinya. Karena bayi-bayi yang mereka gunakan merupakan bayi-bayi yang disewa, atau bahkan diculik dari keluarganya.

Bayangkan jika anak dari seseorang yang Anda kenal diculik, dibius, kemudian dieksploitasi. Bagaimana perasaan Anda? Masih iba, kah?

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline