Lihat ke Halaman Asli

astrawiraguna

Mahasiswa

Pemberdayaan UMKM Pengrajin Raket Bulutangkis di Dusun Buwek, Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir, Malang sebagai Upaya Mengatasi Kemiskinan Ekstrem

Diperbarui: 6 Februari 2024   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Astrawiraguna 216 (Dokumentasi pribadi)

KKM 216 ASTRAWIRAGUNA UIN MALANG | Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Kelompok 216 Astrawiraguna yang berlokasi di Dusun Buwek, Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, melaksanakan salah satu program kerja terkait tema KKM tentang Kemiskinan Ekstrem. Masyarakat Desa Sitirejo sebagian besar bermata pencaharian di sektor swasta, yaitu sebanyak (35%) dan bekerja di bidang domestik (petani, peternak, perkebunan, wiraswasta, dan perdagangan) sebanyak (23%). Masyarakat Dusun Buwek di Desa Sitirejo yang bermata pencaharian di bidang domestik, khususnya wiraswasta mengembangkan beberapa usaha rumahan, diantaranya terdapat pengrajin raket, produsen jamu, serta produsen kerupuk dan makanan lain.

UMKM di Desa Sitirejo dapat dikatakan sudah maju, salah satunya, yaitu usaha pengrajin raket bulutangkis. Salah satu rumah industri pembuatan raket bulutangkis di Dusun Buwek, Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, sudah berkecimpung di industri raket bulu tepok, selama 20 tahun lebih. Pengerjaan raket bulutangkis meliputi pembuatan rangka (frame), T penghubung (shaft), pegangan (grip), pengecatan, pemasangan mata ayam dan senar, hingga tahap finishing. Salah satu rumah industri pembuatan raket bulutangkis yang terdapat di Dusun Buwek ini sudah dirintis sejak 2004, namun hanya sebagai pekerjaan sampingan. Tahun 2009 pemilik usaha ini mulai berfokus pada usaha pembuatan raket bulutangkis saja dan berjalan hingga sekarang. Rumah industri raket bulutangkis ini bahkan telah menyuplai raket hampir ke seluruh Indonesia, meliputi Pulau Jawa dan Bali. Dalam pembuatan raket bulutangkis pemilik usaha ini mengalami adanya permasalahan, terutama pada modal dan banyaknya saingan dari rumah industri raket yang lain, mengingat di Dusun Buwek sendiri sudah mulai banyak yang memproduksi raket. Sedangkan untuk pemasaran, pemilik memproduksi dan memasarkan produknya sendiri, karena pemilik usaha ini memiliki latar belakang bekerja di bidang pemasaran.

Di samping itu, pada pengrajin raket bulutangkis yang lain beberapa memiliki permasalahan, salah satunya pada tahap pemasaran ke toko-toko, karena komoditas/ saingan adalah teman sendiri dan/ atau rumah industri satu kampung, mereka menjual dengan cara hanya asal laku saja, tidak mengetahui keuntungan yang didapat. Permasalahan intern saat ini, seperti saat penjual memasarkan ke suatu daerah, namun tidak laku. Penjual akan menjual dengan harga yang lebih murah dari harga awal, yang penting pulang membawa uang. Namun, berbeda dengan pemilik usaha ini, beliau tidak akan menjual dengan harga murah, dan membawabalik ke rumah dengan alasan untuk menjaga standart harga yang dimiliki. Dalam usaha pembuatan raket bulutangkis ini, pemilik memiliki karyawan sebanyak 3 orang yang bekerja di rumahnya dan sebagian juga ada yang pulang dan/ atau kerja borongan, karena pemilik usaha ini menggunakan sistem kerja harian. Sekitar 5 orang pekerja, yang merupakan ibu-ibu warga sekitar, diberdayakan dalam pembuatan raket bulutangkis, khususnya pada tahap pemasangan senar dan mata ayam. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi pengangguran dan diharapkan dapat membantu perekonomian warga sekitar.

Penulis : Kharisma Nafisah Putri

Editor : Iqbal Zul Fauzan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline