Prakata.
Pengalaman dalam tulisan ini adalah benang merah yang menghubungkan Paskah, Kehidupan, dan Ramadhan 2022. Paskah adalah hari raya yang penulis alami pekan lalu secara intensip sehingga memberi pengalaman yang berharga. Kehidupan adalah pengalaman penulis yang khas sebab hari ini tepat genap 9 x 9 tahun umur penulis saat menulis tulisan ini.
Bulan Ramadhan 2022 adalah bulan yang memberi penulis suatu pengalaman yang banyak terlebih karena kehidupan penulis bergaul dengan saudara saudari muslim yang sedang beribadat istimewa saat ini. Maka tulisan ini layak dan pantas untuk pengalaman berbagi pengalaman yang diharapkan bermanfaat untuk pembaca yth saat ini.
Pengalaman Paskah.
Paskah aslinya hari Pembebasan dari Perbudakan. Kebangkitan Yesus Kristus kebetulan pada Hari Kemerdekaan bangsa Yahudi dari perbudaan bangsa Mesir, melewati kamatian anak2 sulung orang Mesir. Kebebasan itu sekaligus ketika bangsa Yahudi dilewatkan dari peristiwa kematian anak2 itu. Paskah = Pembawa Kematian lewat.
Sementara itu penulis mendapat Pengalaman mengikuti perayaan iman Tri Hari Suci malalui awalnya hari-hari pantang dan puasa mendengar bacaan dan khotbah memperoleh pesan dari sana singkat saja dengan tiga kata kunci ini :
(1) "Derita", Penderitaan adalah bisa bencana bisa saluran Berkah. (2) "Kebebasan", Bebas dari kebiasaan buruk, pengaruh buruk. Dari ketakutan, dan kegelisahan; bebas dari kemelekatan pada hal-hal yang tidak kondusif, dari informasi yang menyesatkan/hoack.
(3) "Pengalaman batin" diharapkan pengalaman batin dan penuh keimanan menjadi sikap mindfullnes, kesadaran dalam kehidupan akan Kehadiran Tuhan, hidup di jalan Tuhan. Atau sederhana mengarah selalu managemen kehidupan baik penuh iman dan syukur.
Demikian pesan yang penulis tangkap dengan tiga kata kunci yang tentu itu menjadi tantangan untuk dikembangkan lagi seperti saat itu dipaparkan oleh bacaan dan khotbah para pastor yang saat itu melayani peribadatan empat hari Kamis, Jumat, Sabtu dan Minggu.
Berproses selama empat hari cukuyp menjadi sebuah pengalaman yang tentu itu belum suatu pengalaman perbuatan, katakan baru sekedar penghayatan biarpun berkepanjangan tetapi belum suatu perbuatan selain ibadat dan refleksi itu..
Kehidupan.