Lihat ke Halaman Asli

Presensi, Representasi, dan Aktualisasi Cinta

Diperbarui: 8 Juni 2019   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hari ini aku menulis di Facebook : Thema-renungkuhari ini : Presensi, Representasi, Aktualisasi Cinta. Sebab Pesan bacaan ibadatpagiku adalah tentang Cinta terkait dengan rasa keterpanggilan akan berbagi pelayanan.

Sudah banyak sekali orang menulis paparan curahanhati puisi tentang kasih, cinta, percintaan, persahabatan, persaudaraan,persekutuan serta segala bentuk silaturahmi..Semuanya mempunyai nuansa  warna Cinta. Kita semua mempunyai pengalamancinta...sebagai ayah bunda, anak, suami isteri, sahabat, teman kerja, temanronda, di rumah, dimedan pergaulan luas dan di twitter, facebook dsb. 

Belum lagi kala cakrawala padang kita terbuka lebar.Tidak usah menjadi wartawan atau figure public aku saja mempunyai catatan keciltentang peristiwa besar  yang saya muatdi Facebook tg 3 Juni yang lalu, ini :

Catatan Kecil TentangYang Besar.
Terjadi peristiwa besar di awal bulan ini :
1. Peringatan Hari Lahirnya Pancasila, (kekayaan Indonesia yg sering diabaikan)
2. Wafatnya Ibu Negara masa lalu, Ibu Ani Yudoyono, hingga pemakamannya.
3. Penampakan bertemunya negarawan, tokoh-tokoh besar Indonesia dewasa ini.
4. Penampakan dampak realisasi Cita-cita RA.Kartini, Indonesia memilikiperempuan perempuan unggul berprestasi dan pendamping suami yang ideal hebat,(disadari saat ada perpisahan).
5. Tuhan mengatur semua indah pada saatnya. Kita wajib bersyukur.

(Selain dihalamanku sendiri juga saya bagikan disebuah grup pertemanan Fb, di sini)

Hari lahirnya Pancasila, justrudiingatkan bagaimana Pancasila sekarang sangat sering diabaikan bangsa sendiri denganpelbagai tindakan korup, pelanggaran hukum maupun  kepatutan adat. 

Sementara itu peristiwa meninggalnyaIbu Ani Yudoyono, mengingatkan pula pada Ibu Negara sebelumnya Ibu AinunHabibi, yang keduanya merupakan  figurepublic yang dicintai dibutuhkan oleh suaminya. 

Keduanya layak sebagai figureperempuan yang bermakna besar bagi dua orang besar, presiden Bangsa besar...Sementara Perempuan-perempuan berprestasi bersikap mulia melawat dan ataumenghormati yang sudah/baru wafat.

Selanjutnya :Sehubungan butir 2. Dan 3. Berkembang dengan Momentum Idulfitri menarikperhatian public :

a.       Kunjungan-2antar elit politik di hari lebaran, silahturahmi yg bernuansa politis dimatapublic minimal dimata kameraman

b.      Beberapaartikel mempertanyakan makna sebenarnya dari Halalbihalal, lebih luas lagikasih silaturahmi di hari Idulfitri..

c.       Relasidan komunikasi penuh nuansa cinta dan kekeluargaan, persahabatan, hinggafoto2nya pun manjadi perhatian dan viral.

Pertanyaan butir kedua itumasuk akal sebab dari sisi partai Demokratpun ada pernyataan menurut Tempo,bahwa Hinca, salah seorang anggotapimpinan partai, mengatakan SBY pun mengetahui, mendukung, serta mempersilakankedua putranya untuk berkunjung ke kediaman presiden dan para mantan presidenitu. 

Sementara kedua putranya berkeliling, SBY beristirahat di rumahnya, PuriCikeas, Bogor, Jawa Barat. Ia masih dalam suasana berkabung pasca-meninggalnyaistrinya, Ani Yudhoyono. 

Dan masih menurut Hinca, SBY menitipkan salam melaluiputranya untuk Jokowi, Megawati, serta Habibie. "Pak SBY tahu rencana itudan didukung serta dipersilakan, dan sampaikan salam kepada para petinggi negeri,"ujar Hinca. (msn.com)

Kembalike Thema-renungku hari ini, diatas endapan keramaian dunia, harus ditegaskanpertama- tama bagaimana memahami Cinta yang tersebut hadir dipaparan diatas. 

Cintaitu pada dasarnya relasi antar manusia dan saling menghadirkan diri sertaberkomunikasi saling merespon. Maka kembali pula yang selalu menjadi konsepsiku: Cinta adalahHubungan atau relasi dimana para pihak memberikan respon positip. Responpositip itu sesuai dengan stimulus/rangsangan/daya tarik pihak yangberhubungan. 

Kesesuaian itu juga ditentukan oleh posisi, situasi, kondisimasing-masing. Pihak pihak itu adalah manusia yang berkehendak bebas terbatasoleh kepatutan menurut hukum hukum yang berlaku. Dengan kehendak bebas itulahterjadi demikian banyak artian dan pemaknaan serta pelaksanaan Cinta. 

Ada Cinta yang berbau seksual, dan bahkan bukan berfokus cinta tetapi budaya, adat, dankesadaran orang tentang prioritas nilai. (kompasiana.com/astokodatu

Demikiandalam semua peristiwa tersebut diatas hadir dan ada dihayati, dialami oleh parapelakunya. Kehadiran cinta bagai mengisi daftar presensi orang dalam pertemuan,diabadikan dan dihadirkan ulang oleh para kameraman dan wartawan sebagai saksi.Peristiwa dalam pemaparan dan kamera memberi pesan barbagai ragam sehinggalahir pemaknaan dan makna yang berbeda beda. 

Presentasi tetap tinggalrepresentasi belaka. Seperti kita lihat peristiwa peristiwa besar itu jugamembawa begitu banyak pesan dan kesan. Dipermasalahkan para redaksi penerbitanbetapa nilai representasi itu oleh perepresentator tentang dirinya terhadapmateri yang di represesantasikan. Ketika materi itu tentang Cinta, akan menjadipertanyaan berat lagi : sejauh mana Cinta tersampaikan.

Cintalebih membutuhkan kehadiran/presensi pertama tama, pemaparan dan presentasi menjadikedua. Dan yang paling dibutuhkan serta harus dipentingkan adalah aktualisasi.

RenungCinta yang kulalui dalam keramaian peristiwa-peristiwa besar baru baru inimemberi pembelajaran yang mendesak dan memotivasi untuk aktualisasi. Peristiwaini mengingatkan pada niat-niat yang pernah kubuat sendiri dari dulu-dulutentang Cinta. Dan rasa keterpanggilan melanjutkan niat niat itu untukmengimplementasikan Cinta. 

Dan mengajak lanjut bersikap terbuka belajar dandengan sikap kemuridan  belajar lagibelajar lagi dari setiap peristiwa apa lagi peristiwa cinta..... Cintanya seorangAni Yudoyono, seorang Aiunun Habibi itu cinta pendamping dan cinta Perempuanyang melayani sebagai tawaran alternatip dari prestasi-prestasi yang lain.... 

Salam hormatku untuk pembaca yang budiman,

Ganjuran,Juni, 07, 2019  Emmanuel Astokodatu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline