Lihat ke Halaman Asli

Boleh dan Harus Memilih Menentukan

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam fotografi kita pasti kenal benar istilah Focus. Apabila fokusnya kurang tepat akan menghasilkan gambar yang buram, kabur tak jelas.

Dalam semua jenis perjalanan kita mengenal sekali dengan tujuan dan maksud kepergian. Apabila bepergian tanpa jelas maksud dan tujuan kepergiannya itu namanya berkelana, atau kepergiannya orang sedang stress….

Dalam dunia tulis menulis seperti drama, novel, cerpen, dimana focus dan orientasi sering tampak dalam thema, pesan dan ending tulisan tersebut. Dalam kerja tulis menulis apa lagi karya ilmiah tanpa focus dan orientasi maka tulisan itu akan tanpa kesan atau bahkan tidak mutu.

Dalam hidup bernegara Pemerintah dan para Kepala Negara, dari pusat hingga daerah harus bekerja dengan tata cara dan pengaturan dari yang mendasar hingga pada kebijakan yang tampak sederhana saja. Tanpa orientasi dan focus hingga target-targetnya harus sedemikian rupa supaya kesejahteraan umum dicapai. Bagi atasan dan bawahan harus terdapat kesamaan arah dalam berorientasi dan mengambil focus kerja sesuai dengan kewenangan dan tingkat-tingkatnya masing-masing. Fokus dan orientasi akan Nampak dari tatanan “organisasi” dan managemennya.

Hidup ini sepertinya memang harus ada jenjang-jenjang tingkatan atau strata-strata dan tidak bisa semua ada dan berjalan sendiri sendiri. Dalam kehidupan yang luas ini ada dan harus ada pembidangan-pembidangan lagi selain pemerintahan yang berorientasi pada kekuasaan untuk kesejahteraan umum itu. Pembidangan sangat jelas demi penataan yang berbeda focus dan orientasinya. Ada kehidupan dalam bidang ekonomi, pasar, produksi, pendidikan dan jenjangnya, hokum kedudukan dan fungsinya, disana harus ada tata laksana dan managemen masing-masing.

Sebenarnya apabila tata organisasi dan managemennya itu dikenakan pada kepribadian kita kedalam sendiri kadang kala sulit dipahami dan disadari. Mungkin juga orang tidak biasa menyadari fungsi peran dari unsur2 kepribadiannya. Tetapi orang memang harus menemukan focus dan orientasi, boleh dan harus memilih menentukan dari alternative-alternatif.

Sharing dan Kesaksian dibawah ini mungkin dapat memberi ilustrasi (gambaran) untuk mengulang temuan diri dalam refleksi.

1.Lansia. Pada usia 65 tahun saya diajak bergabung dengan sebuah komunitas lansia oleh rekan-rekan mantan anggota dprd dan mantan guru serta pns seusia saya . Saya menolak. Bukan karena tak mau berteman tetapi karena saya masih aktif bekerja, kurang waktu dan masih membutuhkan spririt aktivitas, dan belum untuk masuk kedalam kedamaian dan pengendapan batin seperti mereka. Saya merasa ada perbedaan focus dan orientasi pada komunitas itu. Pada Usia saya sekarang yang bulan depan ini genap 74 tahun, saya diajak dan diminta datang pada komunitas persaudaraan dari beberapa eks dan mantan, saya siap bergabung. Sebab saya juga sudah tidak aktif lagi sejak th.2011di sebuah LSM Pertanian Organik yang saya layani sejak berdirinya di tahun 1990.

Dalam komunitas baru ini saya mendapat teman yang “bercerita panjang” tentang kesulitan hidup-barunya sebagai mantan anggota Polri. Dalam pertemuan itu hadir pula mantan kepala sekolah SMU dari Jakarta. Setelah panjang lebar berdialog antar kita itu, ditarik kesimpulan bahwa ada rasa kehilangan orientasi hidup karena menderita “postpower syndrome”.

2.Masa Kerja. Selama masa kerja saya, saya di”pimpin” oleh obsesi “tidak mau kerja dilembaga formal”, kerja swasta saja yang mau membuktikan kemampuan kerja bukan atas kertas izasah. Sebab ketika saya mau legalisasi hasil studi saya diminta membayar sejumlah uang. Memang gampang-gampang sulit.

Ada periodisasi masa kerja saya dengan perbedaan focus : 1964-1970, masa awal belajar hidup mandiri, kerja sebagai karyawan dan kuliah lagi di Jakarta. Pada th. 1970 – 1977, di Yogyakarta, memimpin usaha bank perkreditan rakyat setelah menjalani pelatihan di Surabaya dan Madiun; Th. 1977 – 1987 menjadi anggota dprd kabupaten; di th. 1987 – 1992, usaha peternakan dan merintis membuat LSM yang resmi berdiri th 1993 dan seterusnya bekerja disitu sampai th 2011.

Dari setiap periode itu jelas harus ada focus yang berbeda –beda namun ada satu orientasi tetap yaitu kerja swasta, dimana saya harus bisa membuktikan kemampuan kerja tanpa tumpuan pada ijasah.

3.Masa Muda. Pada tahun 2012ketika saya harus memenuhi kesanggupan menyusun biografi ayah saya, saya menemukan bahwa masa muda saya didorong oleh “sakit hati” masa anak-anak. Pada tahun 1953, Seorang ayah dari sahabat sepermainan saya melarang anaknya untuk bermain dengan saya karena kuatir anaknya menjadi nakal seperti saya. Maka sejak itu saya mau “membuktikan” diri untuk menjadi “anak nakal yang sholeh” . Masa muda didorong untuk prestasi belajar dan dapat kerja baik. Prestasi belajar dibuktikan dengan hasil ujian2 yang prima. Prestasi kerja dibuktikan dengan kegiatan ekstra kulikuler yang ada seperti olah raga, seni, organisasi dan kegiatan lain. Saya bersyukur bahwa lembaga-lembaga pendidikan yang saya ikuti sungguh memberi bekal hidup sangat memadai dari banyak segi. Hanya memang semua terbatas pada keterbatasan diri ini.

Pembelajaran (lesson learn) yang bisa diambil :

1.Fokus dan Orientasi dapat dilihat di Kamus dan Google, tetapi bisa juga dalam praksis kita amati dimana letak dan artinya Orientasi dan Fokus. Orientasi nampak pada visi, misi, program, maksud perjalanan, kepentingan, cita-cita, semangat hidup, spirit, obsesi (subyektif). Dan Fokus dapat nampak pada target, tujuan, sasaran, kebijaksanaan pelaksanaan kerja.

2.Tanpa focus ditingkat praksis dan orientasi pada tingkat wawasan, semua baik program kegiatan, atau perilaku pribadi akan berantakan tanpa arah, mungkin bisa jadi orang stress, kekacauan social atau politis.

3.Untuk kelangsungan dan kesinambungan adanya focus dan orientasi perlu ada peninjauan ulang/evaluasi secara rutin periodik.

Dalam kesehariannya Fokus dan Orientasi sebenarnya sederhana dinyatakan dengan :Kesungguhan hati, perhatian serius, dan kerja keras kendati dengan suka ria dan rasa syukur.

( Untuk focus pada kehidupan rohani saya saya mohon pamit akan tidak aktip di Kompasiana dan Fb. besok pada tanggal 2 April 2015 – 5 April 2015)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline