Lihat ke Halaman Asli

Doa Si Miskin

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit biru bersih, dihiasi mega dan awan-awan kapas putih, berarak mengantar perginya angan-angan melayang mencari satu dua huruf yang tercecer dari larinya inspirasi yang mengirim fiksi selepas realita kealam maya.

ooo

Peristiwa-peristiwa anak manusia penghuni bumi menanam event menternakan kejadian menggugah gunung gunung membanjirkan bengawan hanya dengan secarik kertas bekasselembar plastic limbah serta seutas tali-lupa untuk lestarikan lingkungan semesta.

ooo

Kata-kata menyusun pidato kertas kerja dan desertasi panjang penuh janji-janji serta harapan kedepan dilantunkan kepada domba-domba putih tanpa dosa agar senandung nafas memberi asupan energi melawan derita yang berkesinambungan.

ooo

Desah dosa dan derita direkam jiwa dirangkum diperam bagaikan telor ular naga yang menetas dan membahanakan bencana Negara dan semesta menjadi suratan takdir yang mengalir membanjirkan kekerasan korupsi dan kemiskinan.

ooo

Diujung Bumi berseru-seru teriakan pujangga, tangis penyair, lontaran kata penulis, berserakan maknatidak didengarkan, tidak didengar peringatan manis dan penuh kesopanan, tidak didengarkan himbauan dan suara tegas pengawas pemberi tanda tanda keruntuhan.

ooo

Disana akan tinggal terdengar tangis dan gemeretak gigi, disana akan berserakan jenazah-janazah kisah-kisah cerita-cerita cinta, yang dibelenggu oleh kemarahan dari rasa iri hati yang sombong dan dendam tiada akhir demi kerakusan pemalas yang culas.

ooo

Harus siapakah yang berkata.?Harus datang Sendiri Sabda dari Yang Maha Kuasa ? Harus ada peringatan dari Sorgakah ?Bersabdalah yang lembut saja ya Allah, sebab apabila SabdaMu sekeras halilintar tak kuasa hamba-hambaMu mendengarkan……… Sebaliknya dengarkanlah doa kami orang yang mengakui dosa lagi hina dina ini….

Wahai Langit angkasa bumi, hujankan keadilan dan gerimiskan kedamaian, agar tumbuhlah dibumi ini … kesejahteraan bagi si kecil, lemah, miskin, difabel, tersingkir, terlupakan.!!!



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline