Lihat ke Halaman Asli

mauku jangan pakai pindah agama......

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

                Memang ada saja alasan orang berpindah agama. Dan ada pula hambatan orang berpindah agama. Khususnya keberatan dari lingkungan social yang bersangkutan. Bukan pertimbangan pribadi. Sebab bagi orang yang mau berpindah agama berdasarkan perkembangan pertimbangan pribadi itu biasanya karena pribadi tersebut memang mengalami proses pembaharuan. Jadi dari dalam ada niatan yang semakin pasti kearah pembaharuan.

                Dan ada pula niatan pindah agama karena motivasi penyesuaian dengan agama calon isteri/ suami. Penyesuaian tersebut biasanya membawa kontroversi. Khususnya justru dari lingkungan masyarakat atau keluarga. Disamping itu didasarkan pada UU Perkawinan. Dewasa ini nampaknya diforum public tidak ada lagi istilah kawin campur agama. Mungkin disini Indonesia secara resmi tidak mau kompromi dan toleransi.

                Saya merasa tidak siap berdiskusi tentang perkawinan dan perjodohan itu sendiri. Tetapi tentang beragama saya mau beropiniria. “Jangan pernah berganti agama”. 

                Lagi-lagi kalau saya ustadz akan saya kutip ini: (Allah berfirman :)  “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku” (QS. Adz Dzariyaat [51]: 56)”  Oleh sebab itu Shalat harus ditegakkan. Zakat juga harus ditunaikan, dan lain sebagainya. Karena sesungguhnya Allah tidak memiliki tujuan lain dalam menciptakan makhluk kecuali supaya mereka beribadah kepada-Nya. Beribadah bagaikan bersaudara dengan beramal. Sebab beramal ada “Beramal dengan ibadah yang khusus,  maupun “ibadah yang berdampak keluar”. Ibadah yang khusus seperti shalat, puasa dan haji. Sedangkan ibadah yang berdampak keluar ialah seperti beramar ma’ruf dan nahi munkar, berjihad di jalan Allah dan lain sebagainya. Dan pada hakikatnya amal adalah buah ilmu. Barang siapa yang beramal tanpa ilmu maka dia telah menyerupai orang Nasrani. Dan barang siapa yang berilmu tapi tidak beramal maka dia telah menyerupai orang Yahudi.” (Lihat Syarhu Tsalatsatul Ushul, hal. 22) Ilmu tidaklah dituntut melainkan supaya diamalkan. Yaitu dengan mewujudkan ilmu dalam praktek nyata, yang tampak dalam bentuk pola pikir seseorang dan perilakunya.

Rahmatan il ‘ alamin = rahmat untuk alam semesta

Kasih itu lebih dari sekadar pemberian. Kasih itu menghidupkan karena ada tiga unsur penting di dalamnya, yaitu penghargaan, penerimaan, dan pengakuan. Penghargaan terkait dengan apresiasi terhadap kelebihan seseorang. Penerimaan lebih terkait dengan kekurangan yang ada. Sementara itu, pengakuan bukan sekadar recognition, melainkan sebuah peng-aku-an, kesempatan untuk sungguh menjadi ”aku”, menjadi pribadi dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Akhir sanjak pengakuanku tentang ramadhan www.kompasiana.com/astokodatu,

Fitri pengalaman dan pengalaman fitriah
tiada mengenal selingkuhnya iman
iman yang syinergi di jiwa Abraham
Bapa Iman, Bapak kaum beriman.
Inilah Dasar penghayatan saya akan Ramadhan..
Selamat menunaikan ibadah sepenuh penuh iman
Saudara-saudaraku dalam perziarahan ke akhir zaman.
Wassalammm….

                Bagi orang timur yang pada umumnya ada satu lagi motivasi tidak pindah agama yaitu sebagai penghormatan pada orang tua, yang mewariskan agama. Dan bagi pecinta semangat pembaharuan sebaiknya mulai dengan pembaharuan pribadi bukan pada kritik terhadap agama sendiri. Ada garis parallel antara pembaharuan diri dan kritik terhadap agama, sebaiknya tidak dibiaskan. Sementara bagi saya UUPerkawinan menjadi alat pengkotakan masyarakat plural di negri ini.

                Sekilas beropini ria tentu mengundang tanggapan yang mungkin keras. Tidak apa dari saya, tetapi saya minta maaf apabila saya dinilai tidak layak mengkaitkan pada argument saya ayat Alkitab, pendapat dan lainnya. Sebab dimaksudkan postingan ini hanya sebuah opini teologi awam saja dalam rangka harapan keakraban persaudaraan bangsa.  Amin.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline