Lihat ke Halaman Asli

Sore Hari di Indonesia

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(menyongsong hari kemerdekaan)

Teman, kau pasti senang dengan pagimu yang cerah cemerlang

atau malammu yang disinari temaramnya dian-dian

dengan alunan lagu kenangan dibawah bulan keromantisan !

Apa kau lupa, kesorean hari

dengan keteduhan peninggalan mentari yang pergi,

sore itu belum malam, dan bukan pagi,

sore itu waktunya satwa piaraan, burung diudara pulang kesarang

sore itu waktunya pulang pedagang, pekerja, dan petani,

sore itu waktunya serah terima peran bulan.dari mentari.

Yang cinta malam, sore hari menjadi datangnya harapan,

Yang cinta pagi, sore hari jadi pertanda bakal ada hari,

Sore hari hanyalah sesaat, dimana terjadi proses perubahan

dimana ada pergantian peran antar energi dan energi,

antar potensi dan potensi,

dari alam dan semesta ciptaan Tuhan,

dalam kedamaian.

Kini kalau kubaca beritamu, kubaca opini-opinimu,

kudengar dan kulihat tayanganmu,

hanya penuh gaduh, perkosaan dan kekerasan,

ceritamu dihiasi gossip, issue, intrik dan demontrasi,

si kecil ini takuut, takut, oh Indonesiaku.

Beranikah aku bertanya:

.. kapan tiba malam purnama bulanmu dihiasi bintang ??

.. kapan pagi cerah dan siang keadilan diriasi kesejahteraan ??

(dari si kecil, bukan mahasiswa apalagi pengacara.)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline