Lihat ke Halaman Asli

Hatiku, Jagat Kecilku

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

KUBENAM DALAM KOLAM

AIRNYA HIJAU LANTARAN LUMUTAN…..

Mengapa pakai tanya segala….? Itu karena aku mau berkaca diri

Malu ‘kan belangnya ketahuan.?

Dihatiku ada Susno Duadji,

Oh ada Gayus pula….., lho Bang Syahril kau disini juga……

Direlung terdalam hati ini ternyata Ibu Sri Mulyani ada, ……….

Kususun anggaran baru berdasarkan peningkatan pertumbuhan ekonomi,

Mengapa kau tak setuju?

Itu demi gengsi - praktis dan pragmatis …… kalau perlu kudatangkan Rajasa

Atau Budiono sekali……..

Anda mau tahu ?

Dihatiku juga ada SBY, bersama semua menteri Kabinet Bersatu

Ketua DPR

Ketua KPK

Ketua MA dan MK

Ada Kapolri s’gala

dalam diri ini memimpin mengawasi jalannya reformasi ……

Akhirnya aku sadar pula: dihatiku - dijagad kecilku

Isteri tersayang tidur terlelap menunggu kepulanganku

-- dari pesiar dipinggir kolam.

“ dirimu berantakan” --- “katanya dari Kalibata?” kata ibunya bocah.

Kata siapa aku ke Kalibata ?

Aku benci sama pahlawan kemaleman,

apa lagi yang dimakam, itu hari kemarin, kemarin dulu malem….

Biar aku berantakan,

tapi akulah reformasi, reformasiku yang tetap tahu diri…..

bahwa malu itu malu, bahwa geli itu geli, bukan diganti ganti.

Jagatku bukan jagatnya Negara

Ke”berantakan”ku itu ke”berantakan”ku

jagatku jagatnya sikecil sederhana

Sudah ada tim khususnya, legitimit tapi tanpa sk.

Legitimasi dari Penguasa Pencipta jagat kita.

Jagat jagat kecil inilah yang banyak kali dilupa

Kasihan deh lu, …….. disepanjang masa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline