Lihat ke Halaman Asli

Politik Bola Catur dan Niatan Puasa Damai

Diperbarui: 18 Juni 2015   09:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Doa : Untuk kedamaian hati, Berpuasa dengan Niat yang murni, itu seperti bermain catur menghadapi Event Sepak Bola Piala Dunia dan Politik dalam negeri kita.

“Dalam kebudayaan manusia ada yang disebut permainan. Dalam permainan nyata sekali ada unsur daya cipta, rasa, dan karsa yang diramu secara khusus. Disana ada kehidupan yang murni. Seperti itu anak-anak berlatih untuk kehidupan keras yang nanti harus di dihadapi disaat sudah dewasa. Tetapi disaat berlatih itu kekerasan belum sungguh-sungguh. Permainan anak mempunyai arti untuk semangat hidup, semangat juang, semangat menang, semangat lebih, tetapi bebas, tanpa tekanan, sebaliknya justru senang, suka, gemar. Prof.Dr.N.Drijarkoro SJ menyebut dua unsur dalam permainan sebagai EROSdanAGON. (Drijarkoro SJ.Prof.Dr.,Filsafat Manusia, Yay.Kanisius Yogyakarta. 1969. hal.71.) Eros memberi warna kesukaan, kecintaan dalam permainan, yang tak terpisahkan dari Agon yang memberi warna permainan itu penuh perjuangan dan semangat untuk menang. Ada kemenangan-kemenangan yang diukur secara fiktifdalam permainan. Dalam perkembangan zaman permainan dikembangkan lebih berbudaya seperti dalam olahraga. Sejak zaman dahulu Negara2 kota dikawasan Yunani membudayakan permainan olahraga di kota Olimpiade. Hingga sekarang permainan dengan bolapun menjadi perkara dunia.”(kutipan dari tulisan saya sebelumnya diKompasiana ini pula)

“CATUR” adalah permainan. Olah raga otak. Permainan dalam bentuk yang spesifik untk berfikir tentang strategi dan posisi, beradu strategi dalam penempatan (possisoning). Obyek atau buah catur dipakai sebagai medium dan simbolisasi perang-perangan.Dalam permainan bola masih melibatkan orang bora dilapangan luas dengan semua akibat dan ikutannya.

“POLITIK” adalah pergulatan manusia untuk perjuangkan kesejahteraan umum. Tetapi sudah sangat jauh dikembangkan dengan pelbagai ilmu pengetahuan, aturan hokum dan system yang bukan main luasnya. Politik tetap kehidupan dan kebudayaan manusia yang seharusnya tetap manusiawi, dan dari oleh untuk manusia seutuhnya dengan moral dan imannya. Politik seharusnya tidak diperlakukan sebagai permainan. Sebab kemanusiaan seutuhnya harus menjadi dasar, motivasi dan perlakuan terhadapnya. Politik boleh di tilik ditinjau sebagai upaya penataan strategi dan penentuan posisi seseorang, seperti saat ini keadaan negri ini sedang menuju pada penentuan kedudukan seseorang sebagai presiden. Dalam orang bermain sepak bola dan olah raga yang lain masih ada aturan dan pelanggaran dengan sangsi, ada istilah sportivitas dan ada semangat pemenangan (eros dan agon). Tetapi dalam politik semangat lomba itu sering membuat orang lupa daratan. Semangat lomba dalam politik sering menenggelamkan hakekat politik sebagai upaya untuk mencapai kesejahteraan umum.

“PUASA” adalah salah satu bentuk dan bagian dari peribadatan dan agama. Ada unsur “suci”, unsur khidmat, khusuk, pengendalian diri dan menuju kepada kedamaian. Dan itu sesuai agamanya bagaimanapun adalah kewajiban. (ayat 183,Albaqoroh/surat 2)

“Niat” pada semua perilaku manusia yang bebas menentukan nilai perilaku itu. Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya.

“Kedamaian” ketenangan diandaikan oleh keimbangan setiap energy untuk efektip mencapai tujuan. Hal itu sangat terbantu oleh adanya pengendalian diri dari sumber energy yang bergerak, khususnya manusia itu sendiri.

Semoga Sepak Bola Piala Dunia dan Kampanye Pilpres tertata pada posisi percaturan yang tepat oleh Pengendalian Diri dalam Puasa yang menuju kepada kedamaian.

Salam Damai.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline