Sebagian mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) ungkap menghadapi kendala dalam proses pendaftaran Kartu Rencana Studi (KRS) akibat server kampus yang mengalami gangguan. Mahasiswa yang mencoba mengakses sistem KRS mengeluhkan lamanya waktu tunggu hingga kegagalan mengakses ke laman utama.
"Sudah berkali-kali mencoba, tapi selalu gagal masuk. Saya khawatir tidak dapat mata kuliah yang diinginkan," ujar Aura Herlambang salah satu mahasiswa Fakultas Sastra.
Kendala server ini memicu kekhawatiran di kalangan mahasiswa karena proses pengisian KRS sering kali diwarnai persaingan untuk mendapatkan mata kuliah pilihan dengan kuota terbatas. Hal ini dapat terjadi dikarenakan kampus tersebut tidak memiliki Bandwidth yang cukup besar untuk melayani puluhan ribu mahasiswa Universitas Negeri Malang.
Bandwidth pada website merujuk pada jumlah data yang dapat ditransfer antara server website dan pengunjung dalam jangka waktu tertentu. Hal itu mencakup semua data yang dimuat oleh pengunjung, seperti gambar, video, file, dan halaman web itu sendiri. Bandwidth biasanya ditentukan oleh layanan hosting, dan jika penggunaan bandwidth melebihi batas yang ditetapkan, website bisa mengalami masalah seperti lambat atau bahkan tidak dapat diakses.
“Apabila dijelaskan secara sederhana, ibaratnya, Bandwidth itu seperti gang. Kemudian gang tersebut menjadi lalu lintas kendaraan roda dua hingga roda empat berukuran besar, semakin banyak kendaraan yang masuk ke dalam gang tersebut, maka semakin terhambat akses perjalanan nya.” jelas Faisal Baehakqi, mahasiswa prodi Teknik Informatika.
SIAKAD (Sistem Informasi Akademik) UM mengalami server down selama masa KRS berlangsung. Tak hanya itu, masa berlangsungnya KRS pun sangat singkat, sehingga beberapa mahasiswa tidak dapat menambahkan kelas ke daftar kartu rencana studi akibat kelas sudah penuh atau bahkan batas waktu KRS sudah ditutup.
