Lihat ke Halaman Asli

Asti Sundari

Berfikir adalah salah satu cara bersyukur telah diberi akal. Sebab keunggulan manusia dari akalnya.

Kerasnya Bekerja sebagai SPG

Diperbarui: 14 Agustus 2022   12:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Cerita ini adalah sebuah kejadian yang saya amati dari jauh, sebagai seorang perempuan yang memahami betapa kerasnya hidup.

Siang itu, saya sedang duduk di sebuah motor di belakang tenda acara besar yang diselenggarakan oleh pemerintah setempat. Acara itu sangatlah ramai, banyak para pedagang yang berjualan termasuk seorang mbak-mbak Sales Promotion Girl (SPG) Rokok.

Buat saya pekerjaan SPG adalah pekerjaan sulit, terkhusus SPG rokok. Bukan sulit penjualannya, tapi sulitnya jadi SPG karena menghadapi konsumen yang rata-rata laki-laki, walaupun ada perempuan yang merokok juga. Hal ini membuat saya melihat mbak-mbak SPG cukup berani.

Apalagi stereotip perempuan SPG selalu bernarasi negatif tidak hanya dikalangan laki-laki tapi juga perempuan. Ya, rata-rata para SPG dituntut menggunakan pakaian serba pendek serta bisa berdandan.

Hal tersebut selalu dianggap negatif, karena image menggunakan pakaian pendek selalu identik menawarkan diri. Padahal kita tidak bisa menjudge seseorang begitu saja. Akibatnya banyak SPG yang digoda oleh laki-laki saat menawarkan rokok.

Hal ini saya saksikan saat sang SPG menawarkan rokok kepada bapak-bapak, lalu bapak tersebut mengatakan akan membeli asal dirinya mau berfoto dengan bapak tersebut.

Dengan sopan sang SPG menolak, dia merasa tidak nyaman ketika seseorang harus berfoto dengannya.

Sang bapak berkata "Dia butuh saya buat beli (rokok) tapi ketika saya butuh (foto) ga mau," kata bapak tersebut sambil mengobrol dengan teman-temannya setelah sang SPG pergi dan menolak ajakan berfoto.

Padahal sang SPG hanya menawarkan apa yang dijual toh kalau dia tidak mau membeli juga tidak masalah. Sang SPG menjual rokok bukan foto, sebuah logika yang tidak masuk akal. 

Seperti para pejabat saja, kalau rakyat minta A malah di jawab B yang sama sekali ga ada hubungannya.

Jika dilihat lebih dalam semua pekerjaan sama saja, toh mbak tersebut sedang berjuang mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dirinya dipaksa mengenakan baju pendek dan berdandan juga karena atasannya, aturannya, strategi marketing perusahaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline