Lihat ke Halaman Asli

Pokemon GO: Asyiknya Berpetualang, Coba Sekali-kali Bermain di Luar Rumah

Diperbarui: 15 Juli 2016   15:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Siapa yang tidak kenal Pokemon?

Saya yakin sekali sebelum Pokemon GO rilis, pasti banyak yang sudah bermain pokemon di konsol gamenya maupun sekedar menonton animasinya yang sering ditayangkan di televisi.

Popularitas Pokemon sendiri melonjak ketika Niantic (selaku developer Ingress) menggandeng franchise Pokemon untuk diremake menjadi game dengan penambahan fitur mapping dan Augmented Reality (AR Mode). Betapa terkejutnya masyarakat pecinta Pokemon ketika mendengar game berbasis Android ini akan diluncurkan dengan fitur yang tidak biasa.

Fitur yang disuguhkan cukup mudah untuk digunakan dan mapping yang disesuaikan dengan pengaktifan GPS di perangkat user memudahkan penentuan letak lokasi user berada dan beberapa tempat penting yang masih berkaitan dengan Pokemon, di dalam game Pokemon GO sendiri ada Pokestop (seperti rest area) dan Gym (tempat bertarung bagi Trainer untuk menunjukkan pengalaman mereka bermain).

*note: beberapa fitur tambahan akan diupdate kedepannya.

Yang membuat game ini menjadi unik adalah kita dituntut untuk aktif bergerak kesana-kemari untuk mencari pokemon dan berkunjung ke Pokestop atau Gym. Dimulai dari posisi trainer (anda sebagai pemain) harus berjalan sesuai tujuan, apakah untuk mencari Pokemon atau membabat habis Gym di sekitar anda, karena syarat memainkan game ini adalah anda harus bergerak dan menghabiskan waktu di luar ruangan.

Kemudian bangkitlah minat beberapa orang untuk bermain sambil berpetualang, saya melihat beberapa orang sampai memakai kostum yang seperti trainer yang ada di game atau animasi Pokemon. Berangkat dari kepopuleran game ini, muncul komunitas Pokemon GO yang mengajak kita untuk berpetualang bersama-sama dan mengkoleksi Pokemon yang terdeteksi di layar handphone.

Namun entah kenapa, banyak sekali kabar buruk menyerang popularitas Pokemon GO, seperti yang sudah kita ketahui:

1. Kasus penusukan seorang remaja yang tidak sengaja berjalan di wilayah yang dikenal "wilayah yang tidak bersahabat" ketika bermain Pokemon GO, handphone dirampas dan kabar baiknya dia bisa pulih dan kembali beraktivitas.

2. Anak berusia 13 tahun merenggut nyawa adikknya karena Pokemon GO di handphone miliknya dihapus.

3. Seorang pria mendapat nasib buruk karena mengumpat jika di Singapore tidak ada Pokemon dan dia terancam tidak bisa bekerja lagi sekaligus nama dia menjadi buruk.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline