Lihat ke Halaman Asli

Hasto Suprayogo

Hasto Suprayogo

Wajah Muram Isu Kesehatan Mental di Inggris

Diperbarui: 21 Januari 2019   16:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mental Health di Inggris (HastoSuprayogo.com)

Sebuah artikel di BBC berdasar laporan NHS (National Health Service) digital menampilkan wajah muram masalah mental penduduk negeri ini. Bersiap dibuat trenyuh karenanya.

Ohya, mental health issue yang dimaksud di sini meliputi; anger, anxiety & panic attack, bipolar disorder, body dysmorphic disorder, borderline personality disorder, depression, dissociative disorder, drugs - recreational drugs & alcohol, eating problems, hearing voices, hoarding, hypomania & mania, loneliness, obsessive-compulsive disoder, paranoia, personality disorder, phobia, postnatal & prenatal depression, post-traumatic stress disorder, premenstrual dysphoric disorder, psychosis, schizoaffective disorder, schizophrenia, seasonal affective disorder, self-esteem, self-harm, sleep problems, stress, suicidal feeling dan tardive dyskinesia.

Setidaknya, 1 dari 6 orang warga Inggris usia 16 - 64 tahun didiagnosis mengalami masalah mental. Jumlahnya meningkat dari waktu ke waktu, terutama 20-30 tahun belakangan.

Disebutkan perempuan lebih banyak mengalami masalah mental dibanding pria, di mana 1 dari 5 wanita dalam laporan tersebut dibanding 1 dari 8 pria menderita masalah serupa. Namun, efeknya terlihat lebih kuat pada pria, di mana dari sekitar 6000 kasus bunuh diri setiap tahunnya, 3/4 di antaranya dilakukan pria.

Yang lebih mengenaskan adalah, masalah mental ini teryata juga dialami kelompok anak usia dini. Di mana 1 dari 10 anak usia 5-16 tahun didiagnosis mengalami masalah mental. 1 dari 2 masalah mental terjadi saat mereka berusia 14 tahun, sementara 3 dari 4 penderita masalah mental mengalaminya saat usia 24.

Apa yang jadi penyebab semua ini?

Laporan tadi menyebut beberapa faktor yang mempengaruhi tren ini adalah ketidakstabilan ekonomi, maraknya penggunaan sosial media, pengaruh media massa dan peningkatan ekspektasi gaya hidup.

Bagaimana dengan kita di Indonesia?

Sayangnya sejauh ini saya belum menemukan laporan sejenis tentang isu masalah mental di negeri kita. Namun di luar kurangnya data, mental health issue nampaknya musti jadi hal yang kita waspadai dan aware atasnya. Apalagi kalau menyimak faktor-faktor penyebabnya di atas. Dengan mudah kita bisa temukan kondisi-kondisi serupa di Indonesia.

Semoga bermanfaat dan jadi bahan refleksi kita bersama.

Tabik!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline