Lihat ke Halaman Asli

Hasto Suprayogo

Hasto Suprayogo

"Jack", Bule Gelandangan di Inggris

Diperbarui: 8 Desember 2017   16:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gelandangan. Sumber: Dokumentasi pribadi

Sebut saja dia Jack, bukan nama sebenarnya. Pagi itu, di depan pintu toko yang belum buka, pria paruh baya dengan rambut terkuncir ini nampak sibuk mengemasi duvet lusuh teman tidurnya semalam. Seorang petugas berseragam Town Center Enforcement nampak berdiri sambil mengawasinya. Memastikannya meninggalkan tempat tersebut sebelum kawasan pusat kota Bournemouth semakin ramai pengunjung.

Jack adalah satu di antara ribuan warga Inggris yang karena satu dua hal menjadi gelandangan. Istilahnya di sini, sleeping rough alias tidur di jalanan. Data tahun 2016 menyebut tak kurang dari 4.134 gelandangan berkeliaran di jalan. Jumlah ini meningkat 16% dibanding tahun sebelumnya, dan tren-nya terus menanjak.

Westminster London tercatat sebagai kawasan dengan jumlah homeless people terbanyak di Inggris, disusul Brighton & Hove, Cornwall dan Manchester. Meski tak masuk 10 besar, gelandangan di Bournemouth sendiri relatif mudah ditemui, khususnya di musim gugur dan dingin.

Ada yang menarik dari fenomena gelandangan di Inggris. Sebuah documentary BBC menemukan bahwa sebagian besar mereka yang memilih hidup di jalan adalah kaum muda usia produktif. Seringnya, mereka mengalami masalah di rumah, kemudian lari ke jalanan. 

Ketika sudah masuk ke lingkaran kehidupan jalanan, biasanya susah bagi mereka untuk kembali ke kehidupan sebelumnya. Karena segala urusan di Inggris mensyaratkan adanya alamat tinggal, menggelandang menjadikan mereka kehilangan akses ke berbagai layanan publik, seperti bank, tunjangan negara, jaminan kesehatan dan lain sebagainya.

Mereka juga rawan terjerat masalah sosial lain yang lebih serius, seperti kecanduan alkohol dan narkoba. Karena para gelandangan ini umumnya mencari uang dengan mengemis untuk kemudian dihabiskan pada dua hal tersebut.

Pemerintah Inggris, lewat city council bersangkutan umumnya menyediakan layanan housing bagi warganya yang bermasalah dengan tempat tinggal. Namun, para gelandangan ini, seringnya berada di posisi terbawah untuk diprioritaskan mendapatkan akomodasi dari negara.

Yang menarik dan patut dicatat adalah, di sini, sebagian besar gelandangan adalah bule alias warga kulit putih. Tentu saja, karena ini Inggris. So, next time Anda berkunjung ke Inggris, jangan kaget menemukan bule-bule menggelandang di jalan atau meminta belas kasihan pejalan kaki barang 5-10 pence. 

"Spare me a change mate," demikian sapa mereka saat mengemis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline