Lihat ke Halaman Asli

Hasto Suprayogo

Hasto Suprayogo

"Black Friday", Sambut Natal dengan Konsumsi Besar-besaran

Diperbarui: 24 November 2017   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Black Friday. Sumber: Daily Mirror

Jika Anda berkunjung ke Amerika Serikat atau Eropa saat ini, Anda akan segera dibombardir dengan berbagai informasi tentang Black Friday. Bukan, Black Friday bukanlah peristiwa tragedi macam penembakan atau sejenisnya. Bukan pula kelompok militan macam Black September.

Black Friday adalah sebutan untuk hari Jumat selepas Thanksgiving--yang jatuh Kamis minggu keempat bulan November. Black Friday yang asalnya dari negeri Uncle Sam ini bukanlah hari libur resmi, melainkan lebih menjadi awal masa promosi besar-besaran perusahaan ritel khususnya yang berpuncak pada hari Natal. 

Tradisi menawarkan promo besar-besaran di Amerika Serikat bermula sejak 1952 dan berlanjut hingga sekarang. Dari negeri ini, Black Friday kemudian diikuti oleh berbagai negara lain di seberang Samudera Atlantis, salah satunya Inggris.

Black Friday. Sumber: The Telegraph

Tahun 2017 ini, Black Friday jatuh pada tanggal 24 November. Dan, sebagaimana saudara mudanya di Amerika Serikat, berbagai perusahaan ritel di Inggris tak mau kalah memberikan promo besar-besaran di momen ini.

Jika Anda berjalan di pusat-pusat perbelanjaan di kota-kota besar Inggris macam London dan sebagainya, akan dengan mudah melihat poster atau banner promosi dan potongan harga gila-gilaan. Diskon 50% atau lebih adalah pemandangan umum. Tak hanya di toko-toko fisik, promo serupa bisa ditemukan di toko online macam Amazon dan eBay.

Ada cerita menarik mengenai Black Friday di Inggris. Awalnya, istilah ini dipakai oleh pihak kepolisian dan institusi kesehatan (NHS) untuk menyebut momen hari Jumat sebelum Natal di mana petugas musti waspada penuh karena bakal tingginya pekerjaan yang musti di-handle. Hal ini terkait dengan banyaknya insiden atau pasien yang butuh bantuan akibat kebanyakan mengonsumsi minuman beralkohol saat berpesta di hari Jumat jelang Natal tersebut.

Black Friday. Sumber: The Sun

Namun, ke sininya, Black Friday lebih umum dipahami publik Inggris sebagai momen belanja gila-gilaan. Bagaimana tidak, dengan berbagai tawaran diskon luar biasa, momen jelang Natal di mana adalah kebiasaan di sini untuk berbagi hadiah, tak ada yang lebih menggoda selain pergi ke toko dan beli semua barang yang Anda inginkan.

Anyway, momen macam Black Friday ini mungkin mirip dengan diskon gila-gilaan jelang Lebaran di tanah air. Namun sebagaimana mulai maraknya perayaan Halloween di berbagai kota besar Indonesia, saya membayangkan tak butuh waktu lama sampai publik tanah air akan digoda pula dengan tawaran konsumsi besar-besaran model Black Friday dalam beberapa tahun mendatang.

Let's wait and see...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline