Lihat ke Halaman Asli

Hasto Suprayogo

Hasto Suprayogo

Netizen Aktif Pantau Teror Bom Batik Air

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teror Bom Batik Air - sumber foto: Kompas.com

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Teror Bom Batik Air – sumber foto: Kompas.com"][/caption] Industri penerbangan Indonesia kembali menjadi sorotan publik. Paska musibah jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501 dari Surabaya – Singapura pada 28 Desember 2014, sekarang giliran Batik Air yang harus mendarat darurat. Penerbangan Batik Air dari Ambon – Jakarta, pada Jumat 17 April 2015, terpaksa mendarat darurat di Bandar Udara Internasional Sultan Hassanudin Makassar setelah petugas ATC (Air Traffic Controller) menerima pesan pendek berupa ancaman bom di pesawat tersebut pada pukul 07.05 WITA. Pesawat Batik Air mendarat di Makassar pada pukul 07.20 WITA dan diderek ke runway 13 dan parkir di runway 03. Seluruh penumpang dievakuasi, dan Tim Gegana Brimob Polda Sulawesi Selatan segera menyisir pesawat untuk menemukan bom dimaksud. Hingga berita diturunkan, tidak ditemukan benda mencurigakan maupun bom. Bagaimana publik, khususnya netizen Indonesia menanggapi teror bom yang menimpa Batik Air ini? Berikut Eveline merangkumnya untuk Anda. Pemantauan dilakukan pada 17 April 2015, terhadap pembicarakaan di media sosial, khususnya Twitter Indonesia. Hingga puluk 11.06 WIB, terdapat total 8.912 tweet bicara tentang teror Bom Batik Air. Dari total tersebut, netizen menyuarakan 5.467 tweet yang berisi kekhawatiran tentang teror bom. Sementara, 1.588 tweet lainnya bicara tentang upaya evakuasi penumpang paska mendarat darurat di Makassar. Pendaratan darurat Batik Air di Bandar Udara Internasional Sultan Hassanudin sendiri mendapat cuitan sebanyak 863 tweet, sedangkan penyisiran pesawat oleh tim Gegana Polda Sulawesi Selatan mendapat apresiasi netizen lewat 994 tweet. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline