Hari Raya Ketupat selalu membawa kehangatan dan keceriaan tersendiri. Tak hanya momen untuk berkumpul bersama keluarga, tapi juga waktu untuk mempererat tali persaudaraan dengan tetangga sekitar dan orang-orang terdekat.
Tahun ini, seperti biasa, saya menerima ketupat dari tetangga-tetangga yang baik hati. Tak hanya satu, tapi beberapa rumah berbagi ketupat mereka kepada saya dalam satu hari, ada juga yang berbeda hari.
Satu paket hantaran ketupat biasanya terdiri dari lontong yang dibungkus daun pisang, ketupat yang dibungkus daun kelapa muda (namanya janur), sayur lodeh atau opor ayam, dan kuah-kuah sejenisnya sebagai pelengkap makan lontong dan ketupat. Tak ketinggalan lepet, kue basah yang terbuat dari ketan, kelapa, dan kacang merah, yang juga dibungkus janur atau daun pisang.
Pemberian ketupat ini bukan hanya sekedar tradisi, tapi juga bukti nyata kebaikan dan kedermawanan tetangga dan orang-orang terdekat. Mereka berbagi rezeki dan kebahagiaan di hari raya ini, tanpa pamrih dan penuh ketulusan. Ketupat-ketupat ini pun menjadi simbol rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT, dan pengingat untuk selalu saling berbagi dan membantu sesama.
Hari Raya Ketupat biasanya dilaksanakan menjelang hari ketujuh lebaran (6-7 Syawal). Tradisi berbagi ketupat diberikan ke rumah maupun dibagikan di musala, di lingkungan tempat tinggal saya sudah dimulai sejak hari ketiga lebaran (3 Syawal). Karena tiap hari ada yang berbagi sepaket ketupat, aktivitas saya di dapur otomatis libur. Ketupat dari tetangga, dari musala dan orang-orang terdekat saya sudah menjadi pengganti makan pagi makan siang, dan makan malam.
Hari Raya Ketupat bukan hanya tentang ketupat itu sendiri, tapi juga tentang nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Kebaikan, kedermawanan, rasa syukur, dan kebersamaan adalah beberapa nilai yang patut kita jaga dan lestarikan. Mari kita jadikan momen ini sebagai pengingat untuk selalu saling membantu dan berbagi, agar kebahagiaan dan kehangatan Hari Raya Idul Fitri dapat dirasakan oleh semua orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H