Salak Kukus Rasa Manisnya seperti Madu
Pamit ke De Durian Park bulan Februari 2022 lalu, saya dipesani suami agar membawa oleh-oleh salak. Baiklah, pulang dari kegiatan Safari Literasi Duta Baca Indonesia, saya membawa 2 kg salak.
Beliau meminta saya mengukus salak tersebut.
"Abi ini ada-ada saja." Batin saya, tapi tetap saya kerjakan. Setahu saya, buah salak itu dibikin setup.
"Kalau dikukus tidak ada kuahnya, mana terasa segar?" Saya bertanya dalam hati.
Sekitar 10 buah salak kukus saya hidangkan di meja kamar, waktu itu bakda Magrib. Saya sama sekali tidak ingin mencoba, atau ngincipi.
"Kok ya ndak umum." Pikir saya begitu. Keesokan harinya, salak tersebut habis.
"Mi, salak dangdangan iku enak lho. Koyok metu madune, legine enak." Kata beliau salak kalau dikukus itu seperti keluar rasa madu, manisnya enak.
"Ijek ono ta?" Rupanya beliau benar-benar suka salak kukus tersebut.
"Tasik."