Media sosial daa media mainstream sat ini sedang ramai membahas tayangan channel YouTube-nya Prof. Rhenald Kasali. thumbnailnya "Mereka Kaya Bohongan Kok Dipercaya?"
Fenomena tidak bijak dan tidak baik untuk ditiru. Namanya flexing. Pamer kekayaan, kaya bohongan.
Dari sekian reviewnya tentang fenomena flexing, saya tertarik memotong video tersebut. Saya unggah di akun TikTok ini. Saya tertarik pada bahasan perbedaan motivasi pamer kekayaan antara laki-laki dan perempuan.
Saya masih ingat, banyak ungkapan di sosial media atau di dunia nyata, perempuan tampil menarik entah make up, fashion dan lain-lain dilabeli memiliki motivasi untuk menarik perhatian laki-laki. Ini tidak menguntungkan. Dunia perempuan tidak seputar berinteraksi dengan laki-laki melulu. Tetapi, ada kepentingan dan kesibukan tentang perbaikan karir, penajaman passion, dan peningkatan kualitas karya hobby mereka. Semuanya tidak hanya untuk kebutuhan self love mereka, tapi juga bisa pula karena kepentingan tugas double burden dan aktualisasi diri untuk kepentingan umum.
Pada fenomena flexing yang disampaikan Prof Rhenald Kasali tersebut, bahwa motivasi pamer kekayaan kaum laki-laki, adalah untuk mengimpresi kaum perempuan. Sementara motivasi kaum perempuan itu untuk menunjukkan kepada sesama perempuan, kalau mereka "kaya".Dalam reviewnya Prof Rhenald menyebut laki-laki dengan "cowok" dan menyebut perempuan dengan "cewek".
Terlepas, flexing yang merupakan gaya baru di dunia sosial media untuk mewujudkan kepentingan hidup pelakunya, fenomena motivasi antara laki-laki dan perempuan ini menjadi gamblang, bahwa pelabelan kepada perempuan semacam itu tidak benar. Pelabelan bahwa perempuan tampil kece, keren, hebat dan sejenisnya untuk mengimpresi laki-laki, tidak boleh dijadikan kesimpulan final. Bahkan ternyata motivasi laki-lakilah yang demikian, untuk mengimpresi perempuan. Percaya atau tidak percaya, mangga ngrayai jitok e dewe-dewe , hehe Ini tayangan TikToknya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H