Masing-masing orang tua mempunyai cara unik dalam mendidik anak-anaknya.
Sore kemarin, keluarga kami dapat kiriman sepaket makanan dan kue hajatan dari keluarga besan. Diterima Gen Z bungsu saya. Saya melihat makanan tersebut ditaruh di meja makan.
Bakda Maghrib Si Gen Z menaruh makanan itu di depan saya. Saya sedang menyelesaikan tugas publik melalui gawai.
"Umi belum buka dari tadi." Katanya singkat. Dia menunggu saya membuka paket makanan itu untuk saya buka dahulu. Kemudian dia memilih makanan yang ia minati.
Kakaknya juga berlaku demikian. Dia juga menunggu saya terlebih dahulu membuka pemberian orang lain.
Abi mereka, bukan saya, telah mengajarkan kepada mereka untuk mendahulukan saya (umi mereka) dalam membuka bungkusan pemberian orang lain. Seringkali berlaku saat ada makanan hajatan.
"Umi dulu ya, Nak." Suatu kali saya pernah dengar beliau menahan Gen Z Sulung mau mengambil makanan oleh-oleh dari hajatan tetangga. Waktu itu dia masih usia 7 tahunan.
Beberapa kali masa kecil kedua anak kami, abinya mengingatkan agar mendahulukan saya dalam membuka paket makanan hajatan.
Kini kedua Gen Z saya usianya 19 tahun dan 14 tahun, masih menjaga tradisi itu.
Saya jadi ingat Hadits Nabi