Malang - Adanya wabah penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 atau yang dikenal COVID-19 selama dua tahun terakhir, membuat aktivitas masyarakat Indonesia, terutama warga Desa Jambearjo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang terbatas. Selain mengganggu kesehatan masyarakat, pandemi ini juga berdampak terhadap ketahanan pangan individu hingga keluarga.
Untuk mencegah terjadinya krisis pangan di masa pandemi, warga Desa Jambearjo memanfaatkan lahan pekarangannya dengan membuat demplot (Demontration Plot) pertanian yang diberi nama sebagai Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Adanya P2L ini bertujuan untuk memenuhi pangan keluarga, meningkatkan perekonomian keluarga, mendukung dan menangani terjadinya rawan pangan dan gizi. Kemudian, di lokasi P2L Desa Jambearjo juga terdapat greenhouse yang menciptakan pekarangan desa yang sejuk, alami, asri, dan bermanfaat.
Berbagai macam tanaman terdapat di demplot P2L Desa Jambearjo, seperti sawi, bayam, kol, kangkung, dan lain-lain. Tanaman yang ada ditanam menggunakan pupuk organik, dan diberi sekam untuk menjaga kelembapan tanah. Pada hari minggu (10/10/2021), mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Malang (KKN UM) melakukan kegiatan pembuatan label tanaman yang berisikan nama tanaman serta tanggal tanam, yang kemudian diletakkan di setiap masing-masing tanaman. Media yang digunakan yaitu kertas yang telah dilaminasi dan bambu digunakan sebagai penyangganya.
Selain itu, pada hari Rabu (13/10/2021), Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan melakukan kunjungan ke demplot P2L untuk melihat lokasi demplot serta berbagai tanaman yang ada di P2L Desa Jambearjo. Diharapkan dengan adanya P2L ini, warga Desa Jambearjo dapat memenuhi pangan keluarga dan mencegah terjadinya krisis pangan, terutama saat pandemi COVID-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H