Lihat ke Halaman Asli

As Syifa Tsabita

Mahasiswa Pendidikan Matematika

Pentingnya Matematika dalam Dunia Psikologi

Diperbarui: 25 Juni 2023   18:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Matematika dan psikologi memiliki keterkaitan yang erat dalam beberapa aspek. Salah satunya matematika memainkan peran penting dalam piskometri, yang merupakan cabang dari psikologi yang berkaitan dengan pengembangan dan penerapan tes dan alat ukur psikologis. Psikometri menggunakan prinsip matematika untuk mengukur karakteristik seperti kecerdasan, kepribadian, atau kemampuan psikologis lainnya (Supratiknya, A., 2014)

Selain itu, dalam teori pengambilan keputusan (logika matematika) dan teori probabilitas, digunakan dalam mempelajari proses pengambilan keputusan manusia dalam konteks psikologi. Matematika membantu dalam menggambarkan dan memprediksi bagaimana orang membuat pilihan di bawah ketidakpastian dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan.

Dengan demikian, matematika dikatakan sebagai ilmu pengetahuan yang dapat memberi inspirasi dalam mengembangkan dasar pemikiran (Damas Sadewo et al., 2022). Hal ini sejalan dengan apa yang telah diungkapkan oleh Bertrand Russell, seorang filsuf dan matematikawan inggris, menggambarkan matematika sebagai "ilmu yang mempelajari properti-properti formal objek-objek yang dapat dibuat oleh pemikiran". Menurutnya, matematika adalah studi tentang relasi logis dan abstrak.

Matematika sering digunakan dalam tes psikologi untuk mengukur berbagai aspek kognitif dan kemampuan mental. Beberapa alasan mengapa matematika menjadi bagian penting dalam tes psikologi adalah (Siregar, 2017):

  • Kemampuan pemecahan masalah

Matematika melibatkan pemecahan masalah yang logis dan analitis. Kemampuan seseorang untuk memahami, mengalisis, dan memecahkan masalah matematika dapat memberikan petunjuk tentang kemampuan mereka dalam memecahkan masalah yang lebih umum.

  • Keterampilan kognitif

Tes matematika dapat mengukur berbagai keterampilan kognitif, seperti pemprosesan informasi, konsentrasi, memori kerja, dan pemecahan masalah verbal dan non-verbal. Kemampuan seseorang untuk bekerja dengan angka dan menerapkan konsep matematika menunjukkan tingkat keterampilan kognitif mereka.

  • Penilaian kemampuan berpikir kritis

Tes matematika dapat mengukur sejauh mana seseorang mampu menggunakan pemikiran kritis dalam mengahadapi situasi matematika yang kompleks

  • Pengukuran kemampuan abstraksi

Tes matematika dapat membantu mengidentifikasi sejauh mana seseorang dapat memahami dan menerapkan konsep-konsep abstrak, yang relavan dalam konteks psikologi untuk memahami kemampuan abstraksi dan generalisasi seseorang.

Tes matematika dalam psikologi berupa tes numerik, tes logika matematika, atau tes yang menggabungkan matematika dengan konsep psikologi lainnya. Dengan demikian, hasil tes matematika sering digunakan sebagai indikator dalam mengevaluasi kemampuan kognitif dan potensi seseorang dalam konteks psikologis.

Referensi :

  • Amir, Risnawati Z. (2015). Psikologi Pembelajaran Matematika. Aswaja Pessindo, hal. 29-32.
  • Siregar N. (2017). Psikologi dan Pembelajaran Matematika. REKOGNISI : Jurnal Pendidikan dan Kependidikan, Vol. 2, No. 1.
  • Damas S, Dheni P, Muslim S. (2022). Philosophy of Mathematics : The Position, Role, and Persepective of Problems in The Study of Mathematics. Inovasi Pembangunan – Jurnal Kelitbangan, Vol. 10, No. 1.
  • Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta. Penerbit : USD.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline