Dalam lingkungan kerja yang dinamis, tidak sedikit karyawan yang harus berhadapan dengan beban kerja yang tinggi atau berlebihan. Beban kerja yang berlebihan tersebut tentunya dapat menyebabkan kelelahan, baik secara fisik maupun mental. Hal ini dapat memberikan dampak pada produktivitas dan kesejahteraan karyawan. Oleh karena itu, dibutuhkan ilmu dan prinsip ergonomi yang dapat menjadi solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan dalam konteks ini dengan merancang lingkungan kerja yang mendukung kenyamanan serta mengurangi beban berlebihan yang ditumpahkan pada pekerja.
Memahami Beban Kerja dan Prinsip Ergonomi
Ergonomi berkaitan dengan penerapan informasi mengenai perilaku manusia, kemampuan dan keterbatasan untuk merancang sistem, mesin, peralatan, tugas atau pekerjaan, dan lingkungan untuk penggunaan manusia yang produktif, aman, dan efektif (Nurpulaela dkk, 2022 dalam Adam dkk, 2023). Ergonomi bertujuan untuk memastikan ketersesuaian yang baik antara karyawan dan tugas yang dilaksanakan dengan harapan dapat memaksimalkan kenyamanan, keselamatan dan kesehatan, produktivitas, dan efisiensi bekerja.
Beban kerja adalah volume pekerjaan yang dibebankan kepada tenaga kerja baik berupa fisik maupun mental dan menjadi tanggung jawabnya (Mahawati dkk, 2021). Beban kerja yang dimaksud mencakup tuntutan fisik, mental, dan emosional yang harus dihadapi pekerja dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya sehari-hari. Beban pekerjaan harus sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh karyawan agar pekerjaan berada dalam jangkauan kapabilitas mekera (Astrand dkk, 2003 dalam Adiatmika dkk, 2021).
Peran Ergonomi dalam Mengatasi Tantangan terhadap Beban Kerja
Peran ergonomi dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman sehingga mengurangi risiko cedera dan stres akibat kelelahan sangatlah penting. Penerapan ergonomi dalam konteks ini dapat mengacu pada penyesuaian lingkungan kerja pada kebutuhan fisik dan mental karyawan. Terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan perusahaan atau organisasi untuk menciptakan lingkungan kerja yang sesuai sehingga karyawan sejahtera dan nyaman dalam melaksanakan tanggung jawabnya:
- Penerapan Ergonomi pada Kebutuhan Fisik
Penerapan ergonomi pada kebutuhan fisik ini berkaitan dengan kesehatan fisik karyawan dilihat dari aspek tubuh dan lingkungan kerja yang hadapi sehari-hari. Beberapa hal yang dapat diperhatikan adalah sebagai berikut.
- Posisi kerja yang tepat, hal ini meliputi desain kursi dan meja yang mendukung postur tubuh alami sehingga dapat mengurangi risiko nyeri punggung atau ketegangan otot pada karyawan.
- Peralatan kerja ergonomis, alat seperti keyboard, mouse, dan perangkat kerja lain yang digunakan harus dirancang untuk meminimalkan beban fisik pada anggota tubuh.
- Lingkungan fiisk yang mendukung, hal ini mencakup pencahayaan yang tidak berlebihan dan juga tidak minim serta sistem ventilasi dan suhu ruangan yang optimal untuk mengurangi ketegangan.
- Penerapan Ergonomi pada Kebutuhan Kognitif & Mental
Ketika karyawan dihadapkan dengan kondisi lingkungan kerja yang tidak mendukung terlaksananya penyelesaian beban kerja yang baik, hal tersebut tentunya dapat mengganggu kesejahteraan kognitif dan mental karyawan. Sehingga kinerja mental karyawan yang meliputi pemrosesan informasi, pengambilan keputusan, dan kemampuan berpikir akan terhambat. Hal ini tentunya dapat diatasi dengan beberapa cara seperti berikut.
- Merancang desain antarmuka kerja yang sederhana dan intuitif, hal ini dapat dilakukan dengan merancang sistem perangkat lunak yang mudah digunakan oleh berbagai generasi tanpa menyebabkan kebingungan yang berlebihan.
- Pengaturan beban kerja, manajemen yang efektif dapat membantuk mendistribusikan tugas secara adil sehingga tidak menyebabkan adanya beban kerja yang berlebihan dan dapat meningkatkan stres.
- Pemberian informasi yang mudah diakses dan jelas, diperlukan sistem yang mendukung akses cepat ke informasi yang diperlukan oleh karyawan serta pemberian informasi yang tidak ambigu sehinga tidak terjadi kebingungan atau kesalahan dalam pengambilan keputusan.
- Penerapan Ergonomi pada Kebutuhan Organisasional
Kebutuhan organisasional yang dimaksud berhubungan dengan pengaturan struktur organisasi, komunikasi, dan budaya kerja yang mendukung kesejahteraan dan produktivitas karyawan sehingga tercipta lingkungan kerja yang harmonis dan fleksibel. Hal ini dapat dicapai dengan menerapkan beberapa hal seperti berikut.
- Desain jadwal kerja yang fleksibel dan sehat, hal ini dilakukan dengan pemberian waktu istirahat dan pemulihan tenaga yang memadai serta fleksibilitas waktu kerja sehingga terjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi karyawan.
- Komunikasi yang efisien dan terbuka, membangun komunikasi yang transparan dapat menjaga hubungan antara manajemen dan karyawan tanpa konflik dan mengurangi ketidakpastian.
Penerapan prinsip ergonomi dalam mengelola beban kerja dapat membantu mengurangi kelelahan fisik dan mental, serta meminimalkan stres, dan meningkatkan kesejahteraan karyawan. Dengan memahami hubungan ergonomi dan beban kerja juga membantuk perusahaan atau organisasi untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung produktivitas dan kepuasan karyawan dalam jangka panjang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H