Lihat ke Halaman Asli

Pembelajaran Verbal

Diperbarui: 25 Desember 2022   12:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tanpa kita sadari bawah sejak kita baru saja dilahirkan kita sudah menguakan bahasa verbal yaitu sebuah tangisan. Begitu juga pada saat belajarpun manusia berinteraksi dengan bahasa verbal. Interaksi antara siswa dan guru dalam pembelajaran di tandai dengan komunikasi yang baik. Komunikasi seperti lisan dan bahasa tubuh. Jiwa seseorang akan terlihat dari sejauh mana bagusnya bahasa seseorang. Dari Bahasa lisan dan bahasa tubuh kita bisa mngetahui kejernihan pikiran yang dimiliki oleh orang tersebut. 

Bahasa verbal merupakan bangunan dasar seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam pembelajaran verbal ada dua konsep yang penting yaitu persinggungan dan frekuensi. Dalam kosep persinggungan adanya sebuah pristiwa yang saling melengkapi atau berdekatan antara satu dengan yang lain pada suatu tempat dan waktu tertentu. Pada konsep frekuensi lebih kepada suatu konsep bagaimana dua pristiwa itu terjadi secara berdekatan.

Pembelajaran verbal merupakan proses yang komplek yang terdiri dari pemecahan masalah, berfikir dan rumusan konsep dan juga melibatkan aktivitas kognitif. Pembelajaran verbal secara sistematis dimulai oleh Herman Ebbinghaus, seorang psikolog jerman tahun 1885. 

Ada empat proses dalam pemebelajaran verbal antara lain:

1. Pembelajaran serial

Pembelajaran serial melibatkan pembelajaran serangkaian item pada urutan tertentu contohnya alphabet, nama planet dalam tata surya, nama-nama hari,. Para ahli menjelaskan item pertama merupakan stimulus dimana item kedua dipelajari sebagai respon. Respon kedua dianggap sebagai stimulus dimana item kedua dipelajari sebagai responnya, begitu sebaliknya.

Orang lebih cepat dan mudah belajar berbagai item pertama dan beberapa item terakhir dari pada item-item di tengah. Pembelajaran serial ditandai dengan adanya suatu pola tertentu. Kecenderungan mempelajari item-item pertama dengan mudah dalam kurva pembelajaran serial disebut efek unggul. Kecendrungan untuk mempelajari item terakhir dengan mudah disebut efek resensi.

2. Pembelajaran gabungan berpasangan

Pembelajaran gabungan berpasangan melibatkan pembelajaran berpasangan untuk item-itemnya, misalnya pembelajaran kosa kata bahasa inggris dengan bahasa lainnya. Para ahli teori pembelajaran menggambarkan gabungan berpasangan ini sebagai stimulus respon yang berbeda yaitu item pertama adalah stimulus dan item ke dua adalah respon.

Dalam pembelajaran gabungan berpasangan tugas pelajar adalah mengupulkan pasangan dari sebuah soal-soal, satu anggota pasangan menjadi stimulus dan anggota yang ke dua menjadi responnya. Dengan langkah ini orang yang mencoba mendesain yang mana soal-soal yang berfungsi sebagai suatu stimulus dan mana yang menjadi respon, sedangkan pada pembelajaran serial sebuah soal bisa berfungsi keduanya.

3. Pembelajaran panggilan bebas

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline