Salah satu momen yang paling dinantikan di bulan Ramadan adalah waktu berbuka puasa. Nah tentang buka puasa, rasanya tak afdol membahas topik ini tanpa membahas makanan-makanan khas buka puasa. Kolak adalah salah satu makanan khas Ramadan yang sangat terkenal di masyarakat. Akan tetapi, kuliner khas buka puasa tentu tak hanya itu saja. Setiap daerah pasti punya kuliner khas buka puasanya sendiri.
Seperti di Sulawesi Selatan, khusunya di kota makassar. Salah satu kuliner khas yang selalu menjadi primadona warga makassar saat berbuka puasa adalah es pisang ijo. Kuliner ini sangat populer bagi semua kalangan di Makassar. Mulai dari yang tua hingga anak muda, bahkan dari pejabat hingga rakyat biasa. Kuliner ini jadi favorit semua orang. Kuliner ini pun sangat mudah dijumpai terutama menjelang waktu berbuka puasa, banyak orang yang menjualnya di pinggir jalan.
Saya sendiri pun adalah penggemar kuliner yang satu ini. Salah satu alasan saya menyukai kuliner ini sebab ia terbuat dari salah satu buah lokal favorit saya, yaitu pisang. Selain itu, perpaduan antara manisnya saus yang terbuat dari santan dan tekstur daging pisang yang lembut dicampur dengan sirup khas makassar (DHT) adalah daya tarik lainnya dari kuliner ini.
Cara penyajian makanan ini pun bisa disesuaikan dengan selera setiap orang. Bagi mereka yang suka berbuka dengan makanan yang dingin, es pisang ijo ini bisa disajikan bersama dengan serutan es di dalamnya. Tetapi bagi yang suka sebaliknya, maka tinggal menikmati pisang ijo tanpa es. Meskipun penyajiannnya berbeda, hal itu tak akan mengurangi nikmatnya Kuliner ini.
Salah satu yang membuat kuliner es pisang ijo Makassar terasa khas adalah bahan pendamping spesial yang tak terpisahkan dari kuliner tersebut, yaitu sirup DHT. Mungkin bagi orang yang berasal dari luar kota Makassar, sirup ini terdengar asing. Akan tetapi bagi orang Makassar sendiri, tak ada satu pun orang yang tak mengenalnya. Sirup ini pun sangat identik dengan bulan Ramadan di kota Makassar.
Sirup DHT adalah sirup hasil olahan rumah tangga atau handmade. Konon karena alasan itulah maka sirup ini pun diberi nama DHT, yaitu Dari Hasil Tangan. Sirup ini bertekstur kental dengan aroma khas pisang Ambon. Wajar saja demikian sebab sirup ini sendiri berbahan dasar pisang Ambon, salah satu buah lokal Indonesia. Sirup ini diproduksi di Sungguminasa, salah satu daerah yang tak jauh dari kota Makassar.
Sirup DHT sudah melegenda di kota Makasaar, apalagi di bulan Ramadan. Banyak kuliner buka puasa khas Makassar yang menjadikan Sirup DHT sebagai pasangan yang pas dalam penyajiannya, seperti pisang ijo, es pallu butung, es poteng hingga es buah. Kuliner-kuliner buka puasa khas Makassar tersebut akan terasa berbeda jika tak menggunakan sirup ini dalam penyajiannya.
Meskipun sudah diproduksi berpuluh-puluh tahun yang lalu dan sudah punya banyak penggemar, sirup ini masih dipasarkan hanya di kota Makassaar. Oleh karena itu, banyak orang yang sering menjadikannya sebagai oleh-oleh khas Makassar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H