Hari raya Idulfitri tinggal beberapa jam lagi. Lantunan takbir telah menggema di masjid-masjid dan jalan raya. Di rumah, ibu sibuk mempersiapkan makanan dan pakaian yang akan dikenakan esok di hari raya. Semua orang bergembira menyambut datangnya Idulfitri.
Kita semua tahu bahwa shalat Ied merupakan ibadah yang dilakukan sekali dalam setahun. Tak jarang banyak orang yang lupa tata cara pelaksanaan shalat ini. Oleh karena itu, panitia pelaksana shalat Ied sering memasukkan penjelasan tentang tata cara pelaksanaan shalat Ied sebagai bagian dari susunan acara agar peserta shalat dapat melaksanakan ibadah ini dengan tepat.
Sebenarnya, tak hanya tentang tata cara pelaksanaan shalat Ied yang perlu kita perhatikan. Bagian lain yang tak kalah penting seputar shalat Ied adalah tentang kebiasaan-kebiasaan yang dicontohkan nabi sebelum dan setelah melaksanakan shalat Ied. Hal ini juga penting dilakukan seorang muslim agar ketika melaksanakan shalat Idulfitri, kita dapat memperoleh pahala dan kebaikan dengan mengikuti kebiasaan Rasulullah Saw tersebut.
Sayangnya, kebiasaan (sunnah) Nabi ini seringkali dilupakan dan sedikit umat muslim yang mengetahuinya. Selain itu, hanya segelintir orang juga yang sering mengingatkan sesama saudara muslimnya perihal kebiasaan ini. Nah, agar kita dapat memperoleh pahala dan kebaikan melalui kebiasaan Rasulullah itu di hari Idulfitri.
Pada kesempatan ini, saya ingin mengingatkan kembali kepada sesama saudara muslimku tentang kebiasaan nabi tersebut. Ada enam kebiasaan yang dilakukan nabi sebelum menuju tempat shalat Ied dan setelah melaksanakan shalat Ied, yaitu
1. Disunnahkan untuk mandi sebelum berangkat shalat Idulfitri
Sebelum berangkat shalat Ied, kita disunnahkan untuk Mandi. Selain untuk membuat kita bersih dari hadas kecil dan besar. Kebiasaan mandi di waktu fajar ternyata menyehatkan. Kebiasaan ini dapat melancarkan peredaran darah ke otak dan membuat kita segar dalam memulai aktivitas. Tentang dalil yang menunjukkan anjuran ini adalah atsar dari sahabat Nabi.
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu, seseorang pernah bertanya pada 'Ali mengenai mandi. Ali menjawab, "Mandilah setiap hari jika kamu mau." Orang tadi berkata, "Bukan. Maksudku, manakah mandi yang dianjurkan?" 'Ali menjawab, "Mandi pada hari Jum'at, hari 'Arafah, hari Idul Adha dan Idul Fithri." (HR. Al-Baihaqi, 3: 278. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Lihat Al-Irwa', 1: 177)
2. Berhias diri dan memakai pakaian yang terbaik
Di hari raya Idulfitri, berhias dan memakai pakaian terbaik merupakan salah satu kebiasaan Rasulullah Sawdi hari lebaran. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Jabir radhiyallahu 'anhu, ia berkata,
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memiliki jubah khusus yang beliau gunakan untuk Idul Fithri dan Idul Adha, juga untuk digunakan pada hari Jum'at." (HR. Ibnu Khuzaimah dalam kitab shahihnya, 1765)