Disrupsi digital memaksa semua orang untuk beradaptasi dengan adanya perkembangan teknologi yang begitu cepat. Adaptasi ini harus dilakukan semua elemen masyarakat tidak hanya orang-orang yang bekerja di bidang teknologi saja. Semua elemen masyarakat harus beradaptasi agar tidak tertinggal dan relevan dengan perkembangan zaman. Adaptasi merupakan satu hal yang penting untuk dilakukan menghadapi disrupsi digital yang terjadi saat ini. Perkembangan teknologi yang begitu pesat seperti saat ini adalah tantangan nyata yang harus dihadapi.
Teknologi yang pesat akan merubah perekonomian di Indonesia. Roda perekonomian di era digital tidak lagi sama dengan era sebelumnya. Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini juga memaksa semua elemen masyarakat menggunakan platform digital. Mengutip Kontan, setidaknya di awal tahun 2021 sudah ada 21 juta konsumen digital baru. Selama pandemi Covid-19, banyak masyarakat beralih ke digital akibat pembatasan aktivitas yang dilakukan pemerintah.
Menurut laporan Temasek, Google dan Bain & Company, menyebutkan ekonomi digital Indonesia mencapai US$ 70 miliar padda tahun 2021. Perekonomian digital Indonesia didorong oleh marketplace-marketplace yang saat ini semakin berkembang. Sebut saja Tokopedia, Shoppe, Lazada, Bukalapak, Blibli dan lain sebagainya tercatat memiliki peningkatan selama tahun 2021. Bisnis digital ini bisa berkembang pesat karena dukungan layanan jasa logistik seperti JNE (PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir) .
JNE merupakan satu perusahaan kurir terbesar di Indonesia yang mendukung dalam perkembangan bisnis digital. Kehadiran JNE menjadi berkah untuk UMKM yang ingin tetap berkembang. Dengan pelayanan prima dari JNE membuat tren kinerja e-commerce meningkat dan ikut membantu pelaku UMKM di era pandemi. UMKM memang terdampak pandemi namun dengan pelayanan logistik yang baik dari JNE, UMKM dapat tetap bertahan.
JNE juga terus berinovasi dengan adanya era digital ini dengan pelayanan yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Berkah untuk UMKM dari JNE tidak hanya pelayanan prima namun juga adanya program gratis biaya kirim, penyediaan fasilitas atau fitur untuk pembeli melalui MyJNE, website, packaging center, asuransi, dan packing kayu membuat UMKM semakin bisa naik kelas. Kerjasama JNE dengan penyelenggara financial technology (FinTech) seperti Ovo dan GoPay mempermudah pelanggan dalam melakukan transaksi pembayaran biaya pengiriman barang. Dengan adanya era digital, masyarakat bisa memantau laporan pengiriman barang dengan aplikasi MyJNE. Aplikasi My JNE bisa mengecek status kiriman paket, cek tarif kiriman, agen JNE terdekat dan sebagainya. Ada juga layanan SMS pada setiap pelangan yang memudahkan pelangan.
Jasa pengiriman JNE menguntungkan pelaku usaha UMKM karena dengan layanan JNE membuat usaha mereka semakin berkembang. JNE tentu menjadi berkah untuk UMKM karena saat ini karena pelaku usaha UMKM dimudahkan. Pada saat pandemi Covid-19, JNE juga mendukung UMKM untuk memberikan diskon dan layanan gratis untuk pengiriman APD. Selain itu, sejak dulu JNE telah mempunyai program-program seperti JLC (JNE Loyalty Card), Pesona (Pesanan Oleh-Oleh Nusantara) dan juga Friendly Logistic untuk memudahkan bisnis UMKM. Bahkan, saat ini muncul UMKM-UMKM baru berkat adanya layanan dari JNE ini. Para pekerja yang terkena PHK selama pandemi juga bisa memulai berwirausaha untuk memenuhi kebutuhan mereka setelah tidak bekerja.
Layanan logistik JNE yang sampai pelosok-pelosok negeri membuat masyarakat di berbagai pelosok Indonesia bisa memenuhi kebutuhannya. Masyarakat di pelosok Indonesia pun bisa mendapatkan layanan dari JNE. Saat ini JNE memiliki titik layanan di atas 6.000 lokasi dan terus akan bertambah. Selain itu ada 150 lokasi JNE yang terhubung dengan system komunikasi online dan dilengkapi dengan sistem dan akses informasi yang efektifa dan efisien bagi konsumen untuk mengetahui status terkini pengiriman paket.
Kebutuhan masyarakat baik di perkotaan dan pedesaan juga dimudahkan dengan adanya layanan dari JNE. Masyarakat perkotaan saat ini bisa membeli barang-barang dari seluruh Indonesia dengan kehadiran JNE. Dengan adanya PPKM akibat Covid-19 yang terjadi sampai saat ini, masyarakat perkotaan tidak perlu keluar kota ataupun melakukan perjalanan ke luar daerah untuk mendapatkan barang yang diinginkan. Masyarakat perkotaan hanya perlu menggunakan layanan JNE untuk memenuhi kebutuhannya. Begitupun masyarakat pedesaan yang tak perlu lagi dating ke kota untuk membeli barang elektronik ataupun kebutuhan lainnya. Saat ini JNE sudah terbukti bisa melayani pengiriman barang elektronik tanpa adanya kerusakan. Jadi masyarakat pedesaan tak perlu khawatir lagi tidak bisa melakukan perjalanan ke kota untuk mendapatkan barang elektronik berkat layanan dari JNE.
Pengalaman penulis sendiri menjadi pelangan JNE juga cukup banyak terutama saat berbelanja online. JNE menjadi pilihan utama jasa logistik yang sering digunakan karena menjangkau daerah penulis di pedesaan. Meski di daerah pedesaan, pesanan barang yang dipesan selalu tepat waktu. Barang yang datang dari kiriman dalam negeri rata-rata datang 3 hari sampai 7 hari. Bahkan untuk lokal Jogja hanya 1 hari saja barangnya udah sampai. Untuk pengalaman penulis menjadi UMKM, JNE juga menjadi berkah karena memudahkan untuk mengirimkan barang elektronik. Penulis pernah mengirim barang berupa smartphone kepada pelangan mengunakan JNE. Pelangan tersebut puas dengan waktu pengiriman dan barang yang tidak rusak sampai tujuan. Dengan layanan terbaik tersebut, JNE jadi berkah bagi penulis untuk mendapatkan penghasilan tambahan selama pandemi Covid-19. JNE memudahkan penulis untuk bisa mengembangkan usaha dengan layanan digital. Dengan layanan JNE ini, usaha milik penulis bisa berkembang dengan baik. Nah, yakin nggak mau memanfaatkan berkah dari JNE?
#JNE31tahun #JNEMajuIndonesia #jnecontentcompetition2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H