Lihat ke Halaman Asli

Asri Mariati

Mahasiswa

Hilang

Diperbarui: 30 Oktober 2022   19:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hilang
Apakah rasa itu masih ada? Apakah rindu itu masih tercipta?ah sial pertanyan yang berulang kali aku tanyakan pada diriku yang tak tau malu ini,padahal jelas-jelas kamu telah meningalakan  aku  di tengah mlm degan perasan cinta yang mendalam dengan tangisan yang tersiak,aku tepis airmataku dengan lembut sembari melihat nyala motormu yang mulai menjauh dariku,selalu aku mengejarmu kembali mukin ada sisa cinta yang masih tersirat dihatimu meskipu sedikit,sedikit! hanya sedikit yang aku minta namun nayatanya cintamu telah hilang  tapi tak pernah aku menyerah akan itu mukin aku bisa mengpaimu sekali lagi dan sekali lagi sampai sekali lagi itu menjadi berkali kali, dan aku terus memaksakan diri untuk itu,lihat lah begitu cintanya diriku padamu,lihatlah betapa takunya aku kamu dengan yang lain,pikirku kamu akan kembali sambil berkata "maafkan aku kemarin ya,aku salah dan aku egois,bisa kah kita mengulanginya kembali ?bisa kah kita menyusun kebahgian yang kemarin sempat salah dari awal?"
Dan pikiran angan-angan itu selalu menghapiri langkahku setiap harinya agar bisa menguatkan jiwa dan ragaku untuk tetap baik-baik saja,begitulah aku tanpamu setiap harinya,menatap foto,video dan pesan manismu, selalu aku berharap kamu kembali.
Aku sunyi setelelah kau hilang ,aku rapuh saat kau hilang,aku tak kuasa menepis air mataku setiap harinya rasanya aku tak akan pernah mampu kehilangmu,nyatanya aku kehilangamu! Aku runyam! Kesalku terlalu mencintaimu,beulang kali aku kuatkan hatiku berulang kali pula aku rasakan sakit,setelah beberapa lamanya aku menjauh darimu ,hari itu dengan jelas kau ternyata sudah menemukan orang baru,sakit hatiku rapuhnya jiwaku,seakan aku ingin teriak disana juga,begutu teganya dirimu,nyatanya kau meningalkan aku karena ingin bersamanya.
Ku hembuskan nafas panjang,sembari menglus-elus dadaku yang sudah hancur menjadi kepingan pazel yang entah waktu itu bisa ku susun kembali atau tidak,nyatanya semuanya benar-benar hilang!
Bahgialah kamu dengan wanita itu,bukannya dia pilihanmu? Bukan kah dia wanita yang kau ingin kan yang tak sempat kau miliki? Bahgilah kamu,aku mampu walpun harus rapuh,selamat bahgia dengan pilihanmu,tapi bisa kah aku meminta  satu hal padamu? ,aku ingin menjadi temanmu kembali seperti pertma kita berjumpa di bawah pohon rindang waktu itu,bisakah? Bisakah kita menjadi teman? Bahgialah kamu dan bahgilah aku dengan rasa kehilangan yang dalam ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline