Lihat ke Halaman Asli

Muh Asrul Yatimi

Mahasiswa S1 perbankan syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penguatan Demokrasi di Indonesia Menuju Pemilu 2024

Diperbarui: 18 November 2022   00:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada senin 24 januari 2022 di gedung DPR jakarta, Pemerintah Republik Indonesia, komisi pemilhan umum(KPU) RI,badan pengawas pemilu (Bawaslu) RI,dewan kehormatan penyelenggara pemilu (DKPP) dan DPR RI telah sepakat bahwa pemilu di Tahun 2024 akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024.

Pada tanggal 14 februari ini juga akan dilaksanakan pemilu legislatif yang meliputi pemilihan DPR RI,anggota DPRD provinsi,anggota DPRD kabupaten dan anggota DPD RI.ini artinya pemilu akan dilaksanakan serentak.kemudian pada tanggal 27 november tahun 2024 akan dilaksanakan pilkada serentak di seluruh daerah.

Presiden joko widodo sudah menginstruksikan kepada intuisi yang berwenang untuk mulai membahas apa saja yang perlu dipersiapkan untuk menyongsong keberhasilan pemilu 2024 karena seperti yang kita ketahui bahwa pemilu serentak akan menghadapi kompleksitas. 

Berkaca pada Pengalaman Pemilu tahun 2019, Pemilu tahun 2019 harus menjadi pelajaran yanhg ssangat berharga berharga bagi perjalanan kontestasi politik dimasa yang akan datang karena di tahun 2019 juga pertama kali dilakukan pemilu serentak.

Pemilu 2019 banyak menyisakan kontoversi-kontroversi yang terjadi di masyarakat,hingga puncaknya jatuhnya korban jiwa ditingkat KPPS.hal tersebut terjadi diakibatkan oleh prosesi pemilu yang sangat melelahkan.sehingga pada pemilu tahun 2019 menjadi tragedi sejarah yang memilukan bagi penyelenggara pemilu saat itu.

Selain itu, dari sisi politik pemilu 2019 telah memecah publik menjadi 2 kelompok besar, yaitu kelompok pendukung Jokowi-ma'ruf dan kelompok pendukung Prabowo-Sandi.hal itu terjadi karena kerasnya kontestasiantara kedua belah pihak maupaun pendukungnya.Kerasnya kontestasi tersebut kemudian mengakibatkan banyaknya  protes protes dari masyarakat yang tidak terima setelah pengumuman hasil KPU yang mengatasnamakan pendukung prabowo-sandi.

Bahkan terjadi kerusuhan pasca pengumuman hasil pemilu di gedung bawaslu,kejdian tersebut terjadi karena kekecewaan pendukung prabowo-sandi dengan hasil pemilu.kejadian itu terjadi selama dua hari.dan akibat dari kejadian tersebut 9 orang meninggal dunia.

Peristiwa ini sudah barang tentu harus menjadi pengingat sekaligus pelajaran bagi kita kedepan bahwa sebisa mungkin baik parpol,pemerintah,legislatif,KPU dan bawaslu dapat mengantisipasi agar teragedi di tahun 2019 tidak terulamg lagi pada pelaksanaan pemilu di tahun 2024 dan seterusnya.

setelah kejadian tersebut,harus ada Penguatan Sistem Penyelenggaraan yang dilakukan oleh KPU,tentu saja Pemilu 2024 tantangannya akan lebih besar,makanya persiapan yang dilakukan juga harus lebih matang ,khususnya bagi penyelenggara pemilu di semua level Nasional hingga Desa.

Sementara itu, pengalaman pemilu yang terjadi ditahun 2019 baik dari aspek peyelengaraan maupun dinamika politik yang terjadi harus dijadikan pelajaran. Oleh karena itu, pilihan yang palingtepat dan masuk akal untuk menjadika pemilu tahun 2024 lebih baik yaitu dengan memperbaiki kembali sistem penyelenggaraan pemilu yang kuat dan terpercaya dihadapan publik.

Oleh sebab itu, beberapa hal yang perlu dikuatkan dalam menyongsong pemilu 2024 antara lain:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline