Kamis, 19 Desember 2024. Siang itu, saya diminta oleh wakil ketua Apindo Akhmadi Kamaruddin untuk ke Gedung Apindo Sulawesi Selatan di Jalan Opu Daeng Risadju, sebuah gedung organisasi yang berdiri kokoh sebagai simbol keberhasilan kolaborasi antara pengusaha dan pekerja. Di sana, kami diminta untuk menyambut delegasi dari Apindo Kalimantan Timur dalam pertemuan Lembaga Kerja Sama Tripartit (LKS).
Ketua Apindo Sulsel, Suhardi, dengan karisma khasnya, membuka diskusi dengan filosofi yang menggugah, "Buruh dan pengusaha adalah keluarga." Filosofi ini bukan sekadar ucapan, tetapi praktik nyata yang telah membawa Sulawesi Selatan menjadi role model hubungan industrial di Indonesia Timur.
Dalam diskusi yang hangat, Slamet, mantan Ketua Apindo Kaltim, menyebut Apindo Sulsel sebagai inspirasi nasional. Dengan pencapaian luar biasa, mulai dari membangun gedung organisasi modern hingga pengembangan UMKM, Apindo Sulsel membuktikan bahwa harmoni dapat menjadi motor penggerak kemajuan.
Namun, perjalanan kami tak berhenti di sana. Sore harinya, saya bersama Dr. Charlie dan Dr. Alimuddin berkesempatan mengunjungi Hyatt Place Makassar, hotel termewah di kota ini yang sempat viral beberapa hari lalu karena insiden plafon roboh.
Nyatanya, menjelang tahun baru 2025, Hyatt Place justru penuh dengan okupansi, menunjukkan bahwa daya tarik industri perhotelan di Makassar tetap kuat meski di tengah kelesuan ekonomi.
Keindahan dan keunikan Hyatt Place mencerminkan semangat kota Makassar: tangguh, inovatif, dan terus berkembang. Saya yakin, kemajuan ini tak lepas dari harmoni yang dibangun oleh para pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat, sebuah semangat yang selalu ditekankan oleh Apindo Sulsel.
Hari ini, saya menyaksikan bagaimana harmoni bukan hanya menjadi teori, tetapi kekuatan nyata yang menyatukan visi dan aksi.
Dari gedung Apindo hingga kemewahan Hyatt Place, Sulawesi Selatan sekali lagi membuktikan bahwa dari Timur Indonesia, lahir inspirasi yang menggerakkan perekonomian, walaupun kami sempat kesulitan mendapatkan parkiran di gedung mewah ini karena keterbatasan lahannya.
Maknanya, bahwa dibalik ketidakstabilan ekonomi dan keterpurukan perusahaan besar, masih banyak usaha yang berhasil meraup keuntungan dan meraih kesuksesan besar di tengah kesulitan yang ada.
Salam diujung Tahun 2024.