Lihat ke Halaman Asli

Asrul Sani Abu

Author | Entrepreneur | Youtuber

Puisi: Perjalanan Semalam

Diperbarui: 28 Februari 2022   07:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi Perjalanan Semalam (Dokpri)

PERJALANAN SEMALAM.

Ketika bintang-bintang tengah tenggelam.
Langit yang tadinya indah dan terang menjadi suram.
Bingungnya diri harus kemana
Tak tahu jiwa harus berbuat apa.

Ketika malam semakin gelap.
Kesunyian bumi semakin terasa mendera
Sendiri dalam sunyinya malam
Mengantarkan jiwa yang suci ke pelukan langit malam.

Ketika perjalanan malam melesat di antara bintang-bintang.
Bertemu dengan para pembawa berita.
Berita yang membawa kebahagiaan
Bagi yang sabar dan taat dalam ibadah.

Dan ketika malam mulai semakin gelap
Bintang-bintang kan meredup dan tenggelam
Karena mentari sebentar lagi kan bersinar terang
Menerangi perjalanan diri dari jiwa yang telah disucikan.

Tujuh lautan dan tujuh langit
Takkan mampu menuliskan ilmu  Sang Maha Suci.
Perjalanan malam menuju langit tertinggi
Takkan mampu dilalui oleh insan yang tak bersuci.

Perjalanan yang membawa mustika petunjuk yang mensucikan diri dan jiwa
Agar tak tersesat dan larut dalam bingungnya dan nestapa dunia.
Dunia yang pada akhirnya akan hancur dan sirna.
Tergantikan dengan nirwana yang berisikan semua impian sang kelana jiwa.

Ketika diri membasuh jiwa dalam air nan suci
Menarik curahan bintang-bintang demi langit nan suci
Kesabaran dan kesyukuran tak berhenti sampai di sini.
Hingga ku bersujud mencium langit di sudut hamparan bumi.

Dan ketika pagi mulai menyinari hari.
Burung-burung kan kembali terbang dengan ceria.
Bunga yang kelam kini berwarna ceria
Lebah tersenyum kembali bersama tumbuhnya kasih bunga cinta.

ASRUL SANI ABU

Serpong, Februari 2022.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline