Lihat ke Halaman Asli

Asrul Sani Abu

Author | Entrepreneur | Youtuber

Kala Menangis Tak Berair Mata Lagi

Diperbarui: 17 April 2021   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pexels

KALA MENANGIS, TAK BERAIR MATA LAGI.

Kala menangis tak berair mata lagi, karena hati yang mulai tertutupi.
Penuh beban dan derita tak sanggup hidup sendiri.

Kala menangis tak berair mata lagi, karena hidup yang cepat berubah
Banyak guncangan hati dan jiwa
Hingga tak tahu mau kemana.

Kala menangis tak berair mata lagi, karena hidup yang semakin menghimpit
Menyerang setiap otot dan sendi ekonomi
Entah sampai kapan krisis ini kan berakhir.

Kala menangis tak berair mata lagi, karena jurang bumi dan langit.
Singgasana semakin jauh dengan rumput dan sungai.
Tak melihat daun dan bunga yang kering
Karena air mata sudah tak ada lagi.

Kala menangis tak berair mata lagi.
Kala Tuhan telah rindu karena lama tak dicari.
Sibuk mengejar dunia tiada berhenti
Hingga lupa, air mata telah habis dan mengering.

Ibu pertiwi telah lama merintih dan menangis
Menanti anak negeri untuk membantu dalam segala perih.
Walau mata air tak pernah habis dan mengering.
Karena hujan pasti kan selalu menyirami sang bumi kembali.

ASRUL SANI ABU.





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline