Lihat ke Halaman Asli

Asrul Sani Abu

Author | Entrepreneur | Youtuber

From Sydney To Jakarta (Novel Kasih Sayang)

Diperbarui: 14 Februari 2019   15:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Muhammad bin Akbar adalah seorang pemuda asal Indonesia yang sedang menimba ilmu di Sydney Australia. Kisahnya dimulai ketika dalam perjalanan mencari ilmu, justru hati dan jiwanya kosong dan membutuhkan cinta yang murni.

Ia harus memilih melanjutkan kehidupan dan terus tinggal di Australia atau kembali ke Indonesia untuk mencari sang cinta pujaan sang jiwa.

Dalam pencarian sang cinta, dia banyak mengalami kegagalan dan pembelajaran. Uangnya habis tak tersisa, sekolahnya gagal total, cintanya kandas di tengah jalan, ia harus kehilangan pekerjaan, rumah, kendaraan, teman dan segala yang dimilikinya.

Dalam kegagalannya, justru dia banyak mendapat kata hikmah yang indah dan motivasi dari sosok teman yang tak terlihat yang selalu datang menemani, dan selalu menunjuki jalan yang lurus agar tidak tersesat dalam rimba kehidupan yang menjebak.

Walaupun jalannya terseok tapi dia terus melangkah mencari sang Maha Cinta dari Sydney ke Jakarta.

01. Richmond The Town

Aku saat ini sedang berada di tengah-tengah sebuah taman kota di pinggiran kota Sydney, yang dikenal dengan sebutan Richmond Town. Kota kecil ini jaraknya sekitar 65 KM dari pusat kota Sydney, New South Wales Australia.

Kota yang indah, nyaman, sangat teratur namun sangat sepi. Penduduknya hanya berjumlah sekitar 5000 orang saja, jumlah ini jika dibandingkan dengan penduduk kota Jakarta tentu sangat jauh bedanya yang warganya berkisar lebih dari 10 juta orang. Di setiap sudut kota, terlihat hanya ada beberapa orang saja yang lalu lalang, tak ada banyak kegiatan di kota kecil ini.

Aku yang baru selesai pulang dari sebuah kantor pos, kembali mencari tempat duduk untuk bersandar di sebuah kursi taman yang terbuat dari kayu. Berjalan sendiri, di tengah kesepian. Masih teringat ketika aku di Indonesia, setiap saat kita selalu bersama dan ditemani teman dan keluarga. Sekejap ada rasa kangen, untuk jalan bersama, makan bersama bahkan tidur bersama dengan teman dan handai taulan serta orang-orang yang aku sayangi.

Setelah jalan beberapa langkah, aku melihat sebuah kursi taman. Aku lalu duduk dengan santai dan mengambil sebuah buku dari ransel yang kubawa untuk aku baca di bawah sebuah pohon yang rindang.

Suhu kota ini memang sangat ekstrim, di musim panas, cuaca sangat panas sehingga dapat mencapai 42 derajat celcius tapi di cuaca musim dingin seperti sekarang ini justru dapat mencapai titik yang paling dingin sampai 0 derajat, yang kondisi udarannya saja sama dengan freezer di lemari es.

Untungnya, cuaca kali ini tidak terlalu panas dan juga tidak terlalu dingin, hanya 20 derajat celcius. Walaupun demikian tetap terasa sejuk, jadi aku telah mempersiapkan diri dengan memakai 4 buah lapis baju, yaitu yang pertama adalah baju dalam, yang kedua adalah baju kaos, yang ketiga adalah baju jumper dan yang keempat adalah jaket yang tebal. Tak lupa pula aku menggunakan sarung tangan tebal serta penutup kepala agar dinginnya cuaca ini tak terlalu terasa ke tubuhku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline